Sukses

Pertamina EP Tingkatkan Produksi di 4 Sumur Migas

PT Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) melalui 4 sumur pengembangan

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha PT Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) melalui 4 sumur pengembangan. Keempat sumur tersebut berada di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1, Asset 2, Asset 3, dan Asset 5.

Direkur Utama PT Pertamina EP, Eko Agus Sardjono, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah mendukung dan bekerjasama agar perserkan dapat mencapai target-target yang disepakati.

"Ke depannya Pertamina EP akan terus menjaga dan meningkatkan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur pengembangan, yang sampai dengan Juli 2020 sudah mencapai 61 persen dari target jumlah sumur yang ditetapkan serta melalui kegiatan workover dan perawatan sumur serta menjaga keandalan fasilitasi produksi," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2020).

Sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) revisi 2020, sampai dengan Juli 2020 produksi minyak Pertamina EP mencapai 80,3 MBOPD, atau 99,6 persen dari target. Sementara produksi gas sebesar 866 MMSCFD atau 95 persen dari target.

Samboja (SBJ)-345 merupakan sumur pengeboran baru di wilayah kerja Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field yang ditajak pada 25 Juli 2020 dan dibor hingga kedalaman 1.780 mMD. Ini yang menghasilkan produksi sebesar 293 BOPD. Pemboran ini akan menambah produksi Sangasanga Field yang saat ini sebesar 5.679 BOPD.

Upaya pemenuhan target melalui pengeboran baru lainnya berasal dari sumur JAS-016ST, Struktur Jatiasri Komplek, wilayah kerja Pertamina EP Asset 3 Subang Field yang ditajak pada 27 Juli 2020 hingga kedalaman 3.121 mMD menghasilkan 906 BOPD.

Itu akan menambahkan produksi minyak Subang Field yang saat ini sebesar 4.500 BOPD. Sementara produksi gas Subang Field saat ini sebesar 171,8 MMSCFD.

Sumur pengembangan lain yang berhasil dilakukan pengeboran yaitu sumur Talang Jimar (TLJ)-250 yang berada di wilayah kerja Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field yang menghasilkan produksi minyak sebesar 495 BOPD. Hasil ini akan menambahkan produksi minyak Prabumulih Field menjadi sebesar 8.960 BOPD.

Sementara sumur pengembangan RNT-456 yang berada di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1 Rantau Field telah ditajak pada 5 Agustus 2020 dengan kedalaman 1.273 mMD juga menghasilkan produksi minyak sebesar 582 BOPD. Hasil ini akan menambah produksi Rantau Field yang saat ini sebesar 2927 BOPD.

Dengan adanya tambahan produksi di bulan Agustus tersebut, secara keseluruhan aktivitas pemboran pengembangan Pertamina EP di rencana kerja tahun ini telah berhasil memberikan kontribusi sebesar 7.809 BOPD dan 5,6 MMSCFD terhadap keseluruhan produksi minyak dan gas Pertamina EP.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SKK Migas: Produksi Migas Pertamina EP Masih di Bawah Target

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendesak Pertamina EP untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas bumi (migas). Hal ini menanggapi kinerja Pertamina EP yang masih berada di bawah target.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi Susana Kurniasih mengatakan, berdasarkan data SKK Migas per 31 Juli 2020, produksi minyak Pertamina EP sebesar 80.336 barel minyak per hari (bph) dan lifting minyak sebesar 78.661 bph dengan pencapaian 87 persen terhadap target lifting APBN yaitu 90 ribu bph.

Sedangkan untuk gas, produksinya sebesar 866 juta standar kaki kubuk per hari (mmscfd) dan lifting gas sebesar 667 mmscfd atau 85 perden dari target APBN sebesar 787 mmscfd.

"Sebelumnya, pada Juni 2020 Manajemen SKK Migas telah berkoordinasi dengan Dirut Pertamina (Persero) untuk meminta Pertamina EP melakukan optimalisasi kegiatan operasinya," kata Susana, di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurutnya, pencapaian kinerja Pertamina EP berada dibawah rata-rata secara nasional yang saat ini sebesar 96,5 persen untuk lifting minyak dan 93,5 persem untuk salur gas dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kami monitor kinerja mereka hingga kini masih di bawah target,” ujar Susan.

Terkait hal tersebut, SKK Migas kembali meminta Pertamina EP agar agar mengoptimalkan kinerja mereka sesuai dengan target yang telah disepakati bersama dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2020.

Susana menambahkan, untuk mengejar target di sisa 2020 ini, Manajemen SKK Migas meminta agar Pertamina EP fokus pada peningkatan kegiatan sumur pengembangan, kerja ulang, dan perawatan sumur.

“Kegiatan sumur pengeboran baru terealisasi 43 dari 96 kegiatan, kegiatan kerja ulang 99 dari 204 kegiatan, dan untuk perawatan sumur 1.844 dari 2.852 kegiatan. Hal ini yang menyebabkan pencapaian produksi dan lifting migas belum tercapai” tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.