Sukses

Harga Minyak Stabil Usai Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Bulan

Harga minyak stabil tertekan oleh kekhawatiran tentang prospek permintaan selama pandemi virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak stabil pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), tertekan oleh kekhawatiran tentang prospek permintaan selama pandemi virus corona. Namun demikian harga minyak memiliki prospek untuk meningkat karena produsen AS menutup produksinya di Teluk Meksiko menjelang Badai Laura.

Kekhawatiran baru atas pandemi COVID-19, yang telah menekan permintaan dan mengirim harga minyak ke rekor terendah pada bulan April, mengurangi sentimen pasar setelah laporan pasien yang terinfeksi kembali pada pekan ini, meningkatkan kekhawatiran tentang kekebalan di masa depan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (27/8/2020), harga minyak mentah Brent turun 22 sen menjadi USD 45,64 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate menetap 4 sen lebih tinggi pada USD 43,39 per barel. Kedua benchmark ditutup pada level tertinggi lima bulan pada perdagangan Selasa.

Industri energi AS sedang bersiap menghadapi Badai Laura, yang diperkirakan akan mendarat di sepanjang Pantai Teluk Rabu malam atau Kamis pagi. Dampaknya, sembilan pabrik pemrosesan minyak yang mengubah hampir 2,9 juta barel per hari minyak menjadi bahan bakar, dan menyumbang sekitar 15 persen dari pemrosesan AS ditutup.

Produsen minyak pada Selasa telah mengevakuasi 310 fasilitas minyak lepas pantai dan menutup 1,56 juta barel per hari (bpd) produksi minyak mentah, 84 persen dari produksi lepas pantai Teluk Meksiko.

“Pedagang minyak akan disibukkan dengan badai hari ini. Setelah bahaya berlalu, pertimbangan permintaan akan menjadi fokus lagi,"  kata Tamas Varga dari broker PVM.

Menjelang badai, ekspor minyak mentah pekan lalu naik terbesar sejak Februari 2019 menjadi hampir 3,4 juta barel per hari, data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan pada Rabu.

"Orang-orang ini sadar bahwa badai sedang datang dan mereka akan berusaha mengeluarkan minyak mentah sebanyak mungkin dari sini secepat mungkin," kata Bob Yawger, Direktur Masa Depan Energi di Mizuho.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 4,7 juta barel dalam sepekan hingga 21 Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 3,7 juta barel, kata EIA.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Minyak Naik, Catat Level Tertinggi 5 Bulan Terakhir

Sebelumnya, Harga minyak mentah naik pada hari Selasa, mencapai level tertinggi lima bulan karena produsen AS menutup sebagian besar produksinya di Teluk Meksiko menjelang Badai Laura bahkan ketika meningkatnya kasus virus korona di Asia dan Eropa membatasi kenaikan.

Minyak mentah berjangka Brent naik 83 sen, atau 1,8 persen menjadi USD 45,96 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate naik 73 sen, atau 1,7 persen, menjadi USD 43,35 per barel.

Produsen AS memangkas produksi minyak mentah menjelang Badai Laura pada tingkat yang mendekati tingkat Badai Katrina tahun 2005 dan menghentikan sebagian besar penyulingan minyak di sepanjang pantai Texas / Louisiana.

Laura diperkirakan akan menguat menjadi badai besar dengan angin 115 mil per jam (185 kph) ketika menghantam pantai dekat perbatasan Texas-Louisiana Kamis pagi, menurut Pusat Badai Nasional AS.

Pada hari Senin, perusahaan energi menutup 1,5 juta barel per hari produksi minyak mentah, 82 persen dari produksi lepas pantai Teluk Meksiko, mendekati 90 persen pemadaman yang disebabkan Katrina 15 tahun lalu.

“Faktor badai akan tetap menjadi fokus utama dalam kompleks energi selama sisa minggu ini, kemungkinan membayangi laporan (Administrasi Informasi Energi) besok sebagai pendorong harga yang signifikan,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.