Sukses

Punya Utang Rp 694 Triliun, PLN Jamin Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik

Hingga saat ini PLN memiliki utang sebesar Rp694,79 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki utang sebesar Rp694,79 triliun. Utang tersebut akumulasi utang jangka panjang dan juga jangka pendek untuk pengerjaan beberapa proyek kelistrikan.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya tidak akan menaikkan tarif listrik untuk menutup utang triliunan tersebut. Sebab, sudah ada aturan yang mengatur agar penyesuaian tidak dilakukan sejak 1 Januari 2017.

"Dengan kondisi utang apakah akan ada kenaikan tarif? sejak 1 Januari tidak ada kenaikan tarif. Otomatic tarif adjustment tidak berlaku sejak 1 Januari 2017. Sehingga tidak ada kenaikan tarif," ujar Zulkifli saat rapat di DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Zulkifli menjelaskan, beberapa waktu terakhir banyak keluhan mengenai adanya kemungkinan kenaikan tarif. Namun dia memastikan, tidak ada kenaikan tarif yang ada adalah kenaikan pemakaian.

"Tidak ada kenaikan tarif, sampai saat ini yang ada adalah kenaikan pemakaian listrik. Padahal tagihan adalah tarif dikali pemakaian. Kalau ada tagihan naik itu kenaikan pemakaian bukan kenaikan tarif," jelasnya.

Dia menambahkan, PLN terus berupaya menjaga agar keuangan perusahaan tetap terjaga dengan baik. "Mengenai utang kami, komiitmen kami menjaga agar sustainibility keuangan PLN terjaga dengan baik dengan bantuan bapak bapak," tandasnya.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Targetkan Pendapatan Rp 391,6 Triliun di 2021

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini menargetkan pendapatan mencapai Rp391,6 triliun pada 2021. PLN juga menargetkan beban mencapai Rp378,2 triliun tahun depan.

"Dalam rangka mencapai posisi kinerja keuangan tahun 2021 yang sehat sehingga keberlanjutan operasional terus berjalan yaitu dengan pendapatan Rp391,6 triliun dan beban Rp378,2 triliun," ujarnya, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

PLN menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pendapatan tersebut. Pertama, di tengah pandemi Covid-19 PLN berupaya meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan besar.

"Kami berupaya meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan besar dengan harapan keinginan pelanggan terpenuhi dan melakukan kajian demand pelanggan besar," jelasnya.

Langkah kedua adalah, meningkatkan penjualan listrik untuk pelanggan melalui program promo pemasaran serta menjaga kecukupan pasokan listrik. Selanjutnya, PLN juga akan memberikan tarif kompetitif bagi pelanggan industri sehingga mendorong konsumsi listrik dan mendorong roda perekonomian.

"Sementara itu, upaya meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik non BBM," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini