Sukses

17 Pegawai Positif Covid-19, Kementan Tak Terapkan Lockdown

Kementan melakukan desinfeksi, semua pegawai tetap bekerja dari rumah. Proses desinfeksi diperkirakan hanya berlangsung beberapa hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) tidak menjalankan kebijakan lockdown usai 17 pegawai dinyatakan positif Covid-19. Kementan hanya menutup sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, sementara dilakukan desinfeksi, semua pegawai tetap bekerja dari rumah. Proses desinfeksi diperkirakan hanya berlangsung beberapa hari.

"Kita perlu waktu untuk tindakan pencegahan dan antisipasi penularan lanjutan. Yang terdeteksi pun saat ini sudah ditangani dan isolasi mandiri," jelas Kuntoro dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8/2020).

Sejak awal pandemi covid-19, Kementan telah membentuk satgas Covid-19 Kementan yang melibatkan dokter, tenaga medis. Satgas Covid-19 Kementan bertugas untuk melakukan tracing dan isolasi, agar penyebaran virus tidak meluas.

“Kami mengapresiasi gerak cepat tim satgas sehingga pegawai yang berpotensi terpapar virus Covid-19 bisa cepat terdeteksi,” ungkap Kuntoro.

Menurutnya, sudah menjadi prosedur tetap di lingkungan Kementan untuk melakukan rapid test secara berkala bagi pegawai yang masih bertugas di kantor maupun lapangan. Jika ditemukan hasil reaktif pada rapid test, maka satgas akan secepatnya melakukan uji swab lanjutan.

Langkah tim Satgas Covid-19 Kementan untuk mentracing dan memperketat deteksi memang perlu dilakukan karena sebagian besar pegawai Kementan masih aktif turun ke lapangan.

"Kami tetap ke lapangan, melayani petani, peternak, dan masyarakat yang butuh dukungan Kementan meski saat ini masih pandemi. Yang pasti setiap ke lapangan kami dites secara rutin," katanya.

Pembangunan pertanian, ungkap Kuntoro, memang tidak boleh berhenti. Apalagi sektor pertanian saat ini menjadi penopang bagi perekonomian nasional.

"Terbukti saat ini pertanian bertumbuh positif. Berkontribusi tertinggi bagi PDB. Karena petani masih bekerja, dan tugas kami memastikan mereka tetap bekerja. Pangan tidak bisa berhenti," tegasnya.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

17 Orang Positif Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan adanya pegawai yang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) setelah melalui tes swab.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com dari staf internal Ditjen PKH Kementan, pada Senin 24 Agustus 2020, ada sebanyak 17 orang pegawai Ditjen PKH yang positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab.

Menindaki situasi ini, Plt Sekretaris Ditjen PKH Makmun mengatakan, pihaknya melakukan tes poperase chain reaction (PCR) kepada seluruh pegawai, serta menutup sementara kegiatan di kantor Ditjen PKH di Gedung C Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan.

"Gedung C Lantai 6-9 dilakukan Lockdown untuk dilakukan Desinfeksi pada seluruh ruangan dan mobil jemputan Ditjen PKH serta seluruh pegawai untuk dilakukan Swab guna diuji PCR," kata Makmun dalam keterangan tertulis, Senin 24 Agustus 2020.

Lockdown tersebut akan dilakukan selama 3 hari, mulai Senin 24 Agustus 2020 hingga Rabu, 26 Agustus 2020. Makmun mengarahkan seluruh pegawai untuk bekerja di rumah (work from home/WFH) selama masa lockdown, dan wajib melaporkannya sesuai surat edaran.

"Bagi pegawai yang dinyatakan Negatif Covid-19 berdasarkan hasil PCR Dapat melakukan Kegiatan Pertemuan di luar kantor atau Dinas Luar Kantor dengan tetap menerapkan Protokol Covid-19 secara ketat," imbuhnya.

Menurut kabar yang diberikan staf internal Ditjen PKH, seluruh pegawainya diwajibkan untuk melakukan tes swab sejak 1-2 pekan yang lalu.

"Pegawai yang hasil PCR nya positif telah dan akan dilakukan Isolasi Mandiri dan penanganan lainnya sesuai tingkat keparahan penyakit serta melaporkan perkembangan penyakitnya setiap hari kepada atasan langsung dan atasan langsung melaporkan ke Plt Sesditjen PKH," tutur Makmun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.