Sukses

Bisnis BRI Terus Tumbuh, Raih Laba Rp 10,2 Triliun di Triwulan II/2020

Kinerja Keuangan Triwulan II Tahun 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami pertumbuhan positif dan lebih tinggi di atas rata-rata perbankan nasional.

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Keuangan Triwulan II Tahun 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami pertumbuhan positif dan lebih tinggi di atas rata-rata perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2020, aset konsolidasian BRI Group triwulan II/2020 mencapai Rp 1.387,76 triliun atau tumbuh 7,73% year on year dari tahun 2019. Dari aset sebesar itu, BRI mampu membukukan laba bersih Rp 10,2 triliun. 

Kinerja Kredit BRI

Sampai Juni 2020, secara kondolidasian BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 922,97 triliun atau tumbuh sebesar 5,23% secara year on year dibandingkan tahun 2019 lalu pada angka Rp 877,07 triliun.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa kinerja kredit BRI lebih tinggi dari pertumbuhan kredit di industri perbankan nasional yang sampai Juni 2020 sebesar 1,49%.

"Salah satu penyokong utama pertumbuhan kredit segmen mikro dan segmen ritel menengah. Dimana penyaluran kredit mikro tumbuh 7,8% dan kredit ritel menengah tumbuh 8,51%," ujar Sunarso saat Konferensi Pers Virtual Pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan II Tahun 2020 via Zoom, 19 Agustus 2020.

Selain itu, komposisi kredit UMKM BRI dibandingkan total kredit BRI merangkak naik dari 77,23% pada kuartal II/2019 menjadi 78,58% pada Juni 2020.

"Ini merupakan salah satu bukti BRI selalu berupaya untuk melakukan upaya restrukturisasi untuk dapat bertahan dan menjaga operasional usaha tetap berjalan beberapa nasabayh tersebut membutuhkan tambahan modal kerja. Sehingga kami masih bisa tumbuh di segmen UMKM itu," jelas Sunarso.

BRI secara masif juga telah melakukan restrukturisasi pinjaman dengan tujuan agar UMKM tetap bertahan di tengah tekanan ekonomi karena pandemi Covid-19. Sampai 31 Juli 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 183,7 triliun kepada 2,9 juta debitur.

"Gencarnya restrukturisasi yang dilakukan juga dibarengi dengan penyaluran kredit selektif sehingga mampu membuat MPL terjaga di angka 3,13% dengan NPL coverage kita cadangkan untuk mengcover risiko NPL 187,73%," ujar Sunarso.

Kinerja Pendanaan BRI

Pada sisi penghimpunan dana masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK), sampai akhir kuartal II/2020 DPK yang dihimpun BRI sebesar RP 1.072,5 triliun atau tumbuh 13,49%. Angka ini di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang sampai Juni 2020 tumbuh 7,95%.

"Dari Dana Pihak Ketiga tersebut masih didominasi oleh dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar Rp 598,56 triliun dan Non CASA sebesar Rp 473,94 triliun," papar Sunarso.

Free Base Income BRI

Pandemi ternyata mampu mendorong transaksi digital BRI sehingga mampu mendongkrak pencapaian free base income BRI. Hingga Juni 2020, free base income BRI tercatat Rp 7,46 Triliun atau mengalami pertumbuhan year on year 18,59%.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rasio Likuiditas dan Kecukupan Modal

BRI juga mampu menjaga Loan Deposit Ratio (LDR) Triwulan II/2020 sebesar 86,06%, lebih rendah dari LDR Juni 2019 92,81%.

"Ini mencerminkan bahwa masalah likuiditas saat ini bukan menjadi tantangan yang berarti. Karena bank ternyata cukup memiliki likuiditas, rasio dari kredit terhadap dana masyarakat. 86,06%, masih dalam angka yang ideal, tapi untuk optimalisasi masih perlu mendorong penyaluran kredit disesuaikan dengan demand di masyarakat.

Sementara dari sisi Capital Adequacy Ratio (CAR) sampai Triwulan II/2020, BRI mencatatkan CAR 20,15%. Dikatakan oleh Sunarso, angka CAR ini masih sangat kondusif dan mumpuni untuk mendorong pertumbuhan kredit dan ekspansi serta cukup untuk mengcover resiko-resiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Terkait realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRI telah menyalurkan dana PEN sebesar Rp 30 triliun tercapai pada tanggal 7 Agustus 2020. Dana tersebut telah disalurkan kepada 716.815 nasabah dengan komposisi 44% nasabah baru dan 56% nasabah existing. Adapun dari skala usaha, sebesar 70% penerima kredit adalah usaha mikro dan 30% penerima usaha kecil.

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.