Sukses

Perbaikan Aktivitas Manufaktur China Buka Peluang Indonesia Genjot Ekspor

Selain normalisasi kegiatan ekonomi dan meningkatnya aktivitas manufaktur secata global, Josua juga melihat adanya tanda-tanda perbaikan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas manufaktur secara global terus mengalami perbaikan setelah sempat tertekan akibat pandemi Covid-19. Perbaikan ini menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menggenjot ekspor non migas.

Dia mengatakan, salah satu mitra utama dagang Indonesia yakni China sudah menunjukan adanya perbaikan dari segi indeks PMI Manufaktur. China menjadi satu-satunya negara yang cepat pulih karena penanganan yang dilakukan pemerintah cukup baik.

"PMI manufacturing di sana sudah baik kalau meningkat memberikan kepercayaan kepada masyarakat Indonesia dan global. Karena kita tahu ini dengan adanya peningkatan aktivitas manufaktur mitra dagang utama kita tentunya ini akan memberikan dorongan positif buat kinerja ekspor non migas kita," kata Josua dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Selain normalisasi kegiatan ekonomi dan meningkatnya aktivitas manufaktur secara global, Josua juga melihat adanya tanda-tanda perbaikan lainnya. Di mana beberapa harga komoditas global juga sudah cenderung bergerak naik.

"Sehingga jadi salah satu tanda-tanda awal pemulihan akan terus berlanjut meski kecepatan tadi ditentukan bagaimana penanganan covid di masing-masing negara," jelas dia.

Dia menambahkan jika melihat di pasar keuangan khususnya pasar saham keuangan global secara tahun kalender memang masih mengalami kontraksi secara umum.

Penurunan juga terjadi di pasar obligasi sebagian imbal hasil surat utang pemerintah negara-negara dunia baik berkembang maupun maju masih belum meroket.

"Dan dari sisi market rupiah meski cenderung melemah dari sisi volatilitas stabil. Artinya dari sisi kepercayaan masyarakat baik pelaku pasar menantikan  good newes dari vaksin itu sendiri peluang dilanjutkan lagi stimulus fiskal. Sehingga sentimen ini direpson positif oleh pasar global," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepala BKF: Ekonomi Indonesia Bisa di Bawah 0 Persen Tahun Ini

Indonesia belum lepas dari bayang-bayang resesi. Tekanan resesi masih akan terus menyelimuti Indonesia melihat realisasi ekonomi di kuartal ke II 2020 minus 5,32 persen.

"Tekanan resesi masih makin ada, jadi peluang tahun ini tumbuh negatif cukup besar," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Dia mengatakan jika berbicara terus menerus mengenai pertumbuhan ekonomi maka kita bisa kehilangan makna. Biasanya ekonomi tumbuh sebesar 5 persen selama bertahun-tahun, namun kali ini dipastikan turun drastis akibat pandemi Covid-19.

"Tahun ini tiba kita mengarah ke 0 persen dan bisa di bawah 0 persen. Ini berarti orang miskin dan pengangguran baru harus kita tekan, kalau bicara angka saja ini akan menghilangkan cerita besar dari kontraksi ekonomi," jelas dia.

Untuk itu, yang perlu dituamakan kata dia adalah kebijakan yang mengarah kepada masyarakat paling rentan. Paling tidak memberikan bantalan dan beberapa bantuan sosial yang menjadi fokus pemerintah.

"Dengan ini kita harap pertumbuhan ekonomi kita tidak negatif terlalu dalam dan yang paling utama memberikan bantalan kepada masyarakat rentan," jelas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Ekonomi adalah ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan.

    ekonomi

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China