Sukses

Relokasi Pabrik dari China, Perusahaan AS dan Eropa Butuh Biaya USD 1 Triliun

Para analis mengamati beberapa kasus relokasi gagal karena hubungan "sekutu" antar negara.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi pabrik atau relokasi dari China imbas pandemi Covid-19. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan relokasi tersebut ternyata bernilai USD 1 triliun selama 5 tahun.

Menurut riset Bank of America, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (19/8/2020), sebelum pandemi, perusahaan-perusahaan ini sebenarnya sudah berencana memindahkan lokasi pabrik gegara banyak hal seperti keamanan nasional hingga perubahan iklim.

Namun, dalam sebuah studi baru, Kepala Riset Global Bank of America Candace Browning dan timnya menyatakan, Covid-19 telah mengkatalisasi perubahan ini.

"Alasannya, pergeseran ke 'kapitalisme pemangku kepentingan,' menyimpulkan relokasi mendukung komunitas pemegang saham, konsumen, karyawan, dan negara yang lebih luas," jelas Browning.

Sementara, para analis mengamati beberapa kasus relokasi gagal karena hubungan "sekutu" antar negara.

Para analis juga mengatakan, biaya relokasi yang cukup besar kemungkinan akan mengurangi pengembalian ekuitas sebesar 70 basis poin (bp) dan margin arus kas bebas sebesar 110 bp, diimbangi dengan premi risiko yang berpotensi lebih rendah. Hal ini relokasi ini akan berdampak negatif secara signifikan kepada perusahaan, meskipun tidak "berbahaya".

Laba atas ekuitas dan margin arus kas bebas digunakan oleh investor untuk menilai profitabilitas perusahaan dan kemampuan untuk mempertahankan operasinya sehari-hari. Brown bilang, relokasi ini juga akan membuat manajemen perusahaan bertindak dan membuat kebijakan lebih agresif.

"Pembuat kebijakan juga diharapkan membantu melalui keringanan pajak, pinjaman berbiaya rendah, dan subsidi lainnya dengan pengumuman baru-baru ini dari AS, Jepang, UE, India, dan Taiwan," katanya.

Pada tingkat sektoral, para peneliti Bank of America menyatakan, saham di bidang teknik dan permesinan konstruksi, otomatisasi pabrik dan robotika, manufaktur peralatan listrik dan elektronik, perangkat lunak aplikasi, dan layanan serupa lainnya akan mendapatkan keuntungan dari percepatan tren ini.

Sementara itu, bank-bank di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Selatan juga dapat menerima dorongan dari aktivitas ekonomi yang lebih besar dengan adanya perubahan ini.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mantap, Perusahaan AS Siap Pindah Pabrik dari China ke Jateng

Sebelumnya, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS Asia (Alpan Lighting), bakal merelokasi pabriknya dari China ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pemindahan ini karena kemudahan investasi yang diberikan pemerintah provinsi setempat.

"Ini karena Pak Gubernur yang memudahkan dan memfasilitasi perusahaan kami untuk bisa berinvestasi di Jawa Tengah. Kami berharap kebijakan ini dilanjutkan karena kami sudah sangat dibantu oleh tim bapak," kata President and CEO Alpan Lighting Danny Sooferian saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo di kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), seperti dikutip dari Antara, pada Senin 10 Agustus 2020. 

Ia mengungkapkan sebelumnya telah melakukan survei ke sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, dan Philipina, terkait dengan lokasi pemindahan pabriknya di China.

"Dan akhirnya kami memilih Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Tengah. Alasan lebih khusus karena Jateng memiliki kapasitas pekerja yang bagus dan ada dukungan dari pemerintah daerah," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak salah memilih Jawa Tengah (Jateng) yang begitu tanggap dengan kebutuhan perusahaan. "Kami akan banyak merekrut tenaga-tenaga kerja potensial dan berkualitas di Jateng," kata Danny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • Amerika Serikat adalah salah satu negara republik konstitusional federal di Benua Amerika
    Amerika Serikat adalah salah satu negara republik konstitusional federal di Benua Amerika

    Amerika Serikat

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • relokasi