Sukses

BP2MI Ajak BUMN Beri Pelatihan Kompetensi bagi Pekerja Migran Indonesia

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berupaya untuk menjamin hajat hidup para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berupaya untuk menjamin hajat hidup para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Bukan hanya saat sedang bekerja di luar negeri, namun juga keberlanjutannya setelah pulang ke Indonesia.

Kali ini, BP2MI bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN bersama-sama menjamin perlindungan terhadap PMI.

“Kami memiliki keyakinan, bersama-sama dengan BUMN demi merah putih, demi Republik yang kita cintai bersama, kita bersama-sama mewujudkan perlindungan menyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujar Kepala BP2MI, Benny Ramdhani, Selasa (18/8/2020).

“Presiden menyampaikan pesan yang sangat dalam kepada saya, tolong lindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Memuliakan pekerja migran sebagai warga warga negara VVIP, jangan pernah ada lagi cerita bahwa pekerja migran kita pulang terlantar karena terpedaya oleh oknum-oknum penghianat Republik, penghianat merah putih tanah air,” sambung Benny.

Kedepan, Benny berharap melalui kerjasama dengan BUMN ini akan perkuat fasilitasi pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon pekerja migran. Sehingga para PMI memiliki kompetensi yang bisa menembus pasar kerja sebagai pekerja profesional.

Selain itu, Benny juga mengharapkan dukungan untuk memfasilitasi keberangkatan hingga kepulangan tujuan PMI. Baik di BAndara maupun di pelabuhan. Sehingga potensi kejahatan terhadap PMI dapat dihindari.

PMI memang kerap menjadi sasaran tindak kejahatan. Baik secara langsung, maupun tidak, Langsung dalam artian secara terang-terangan dirampok atau ditodong misalnya. Sementara tidak langsung, bisa jadi uang yang selama ini dikirimkan ke Indonesia tidak sampai pada keluarga, atau tidak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga gaji yang selama ini dikumpulkan PMI di luar negeri mubazir, menguap begitu saja.

Untuk itu, BP2MI memberikan fasilitas pengelolaan remitansi. “Agar dapat mengirimkan dan mengelola remitansi dengan mudah murah cepat dan aman semua melalui BUMN negara. Semua melalui merah putih,” kata Benny.

“Saya bahkan ingin menyatakan Say Goodbye Bank yang tidak ber- bendera nasional. Dan saya juga ingin mengatakan Say Goodbye untuk Western Union. Saya juga ingin mengatakan Say Goodbye untuk penerbangan penerbangan di luar penerbangan nasional atau yang berbendera merah putih dalam memberangkatkan dan membawa pulang para PMI ke tanah air kita,” sebut Benny.

Lebih lanjut, BP2MI mengharapkan dukungan fasilitasi penyaluran penyaluran kredit usaha rakyat, ataupun pelatihan kewirausahaan dan promosi pemasaran produk bagi purna PMI. Sehingga PMI dan keluarga dapat menjadi produktif setelah pulang ke Indonesia.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kementerian BUMN Dukung Pengembangan Pekerja Migran Indonesia

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk turut serta memberikan perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Bentuk dukungan tersebut disinergikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian BUMN dan BP2MI tentang Koordinasi Tugas dan Fungsi Lingkup Kementerian BUMN dan BP2MI yang ditandatangani oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Kepala BP2MI, Benny Ramdhani Selasa, 18 Agustus 2020, di Kantor BP2MI, Jakarta.

Dalam kerja sama tersebut, terdapat 4 komitmen Kementerian BUMN dalam memberikan pelindungan bagi PMI, antara lain: Kementerian BUMN turut memfasilitasi pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon PMI, keberangkatan dan kepulangan PMI, remitansi bagi PMI, dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro, pelatihan kewirausahaan, dan promosi produk purna PMI.

Ketua Komite PCPEN yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir dalam sambutannya mengatakan, MoU yang ditandatangani hari ini adalah bukti keberpihakan dan kolaborasi instansi pemerintah untuk meningkatkan hidup para pekerja migran. MoU akan menjadi payung dan ditindaklanjuti dengan perjanjian-perjanjian kerja sama yang konkrit sesuai dengan 4 komitmen yang telah disepakati.

“Keberadaan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu sangat penting. Selain menjadi diaspora kita di luar negeri, mereka juga berkontribusi dalam menambah devisa negara sehingga pemerintah harus hadir untuk melindungi dan memberikan bantuan agar para pekerja migran dapat hidup dan bekerja dengan tenang di negara lain,” ujar Erick.

Erick menambahkan, bentuk dukungan BUMN terhadap PMI, diantaranya fasilitas pengiriman uang yang disediakan oleh PT POS Indonesia, dan penyediaan helpdesk keberangkatan dan kepulangan PIM dari PT Angkasa Pura I dan II.

“Saya berharap kerjasama antara BP2MI dan BUMN dapat berjalan dengan baik dan dapat diperluas di kemudian hari untuk membantu para pekerja migran, baik ketika mereka merantau maupun sekembalinya ke tanah air. Saya juga pernah jadi pekerja migran, waktu mengurus klub basket di Amerika dan klub bola di Itali. Jadi saya sebetulnya ikut merasakan, seperti apa kerja di luar negeri. Kadang kita suka dianggap sebelah mata, sampai mereka melihat hasil kerja kita,” lanjut Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.