Hadir di Masa Kemerdekaan RI, Uang Rupiah Jadi Jati Diri Bangsa Indonesia

Rupiah Khusus Seri 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. (Dok BI)

Liputan6.com, Jakarta - Peredaran uang rupiah di Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang. Rupiah sebagai alat pembayaran di Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.

Dikutip dari video milik Bank Indonesia (BI), Senin (17/8/2020), sejarah alat pembayaran di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Nusantara atau pada masa kerajaan di abad ke-7 hingga ke-17.

Saat itu terdapat alat tukar yang berupa-rupa seperti dirham, keueh, kain dan juga dinara. Alat pembayaran tersebut berubah saat memasuki masa penjajahan Belanda dan Jepang. Terdapat banyak pecahan yang digunakan saat itu seperti gulden dan yen.

Nama rupiah mulai muncul saat kemerdekaan. saa Saat itu nama yang disandang masih Oeang Republik Indonesia. Uang ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah karena Indonesia menggunakan alat transaksi sendiri.

Di masa nasionalisasi atau pada 1952 hingga 2016, rupiah sudah dikenal sebagai alat pembayaran yang sah. Rupiah menyiratkan kedaulatan dan kesejahteraan negara.

Setiap pecahan dari rupiah tidak hanya meyimpan makna alat pembayaran saja tetapi juga merekam kisah seorang tokoh, sebuah budaya dan keanekaragaman bangsa.

Selain sebagai alat transaksi, saat momen istimewa tiba, rupiah khusus juga dicetak oleh Bank Indonesia. Rupiah khusus ini hadir sebagai pengingat sebuah peristiwa.

Uang ini biasa disebut dengan Uang Rupiah Khusus. Keunikan dan juga kelangkaan ini menjadikan Uang Rupiah khusus diburu penggiat numismatika.

Sebagai alat tukar, rupiah menjadi jati diri bangsa. Setiap keping atau lembar syarat akan makna Indonesia.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020