Sukses

Harga Minyak Turun Dibayangi Penambahan Pasien Covid-19 di Dunia

Harga minyak turun tipis pada hari Jumat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun tipis pada hari Jumat. Sentimen utama adalah kekhawatiran bahwa permintaan akan pulih lebih lambat dari yang diharapkan dari penutupan pandemi COVID-19. Sementara meningkatnya pasokan juga membayangi optimisme atas penurunan persediaan minyak mentah dan bahan bakar.

Minggu ini, dua peramal terkemuka, Badan Energi Internasional dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak, memangkas perkiraan permintaan minyak 2020 mereka. OPEC dan sekutunya meningkatkan produksi bulan ini.

"Pertanyaan gambaran besarnya adalah apakah penyebaran virus corona akan terus berdampak pada kembalinya permintaan bensin dan solar," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston, seperti diktuip dari CNBC, Sabtu (15/8/2020).

Minyak mentah Brent turun 10 sen menjadi USD 44,86 per barel, sementara West Texas Intermediate turun 23 sen menjadi USD 43,01 per barel.

Harga telah didukung minggu ini oleh data pemerintah AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan turun pekan lalu karena penyulingan meningkatkan produksi dan permintaan produk minyak naik.

“Jika tren itu terus berlanjut, itu sangat mendukung harga dan akan mendorong harga lebih tinggi,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Jumlah rig minyak dan gas AS, indikator pasokan di masa depan, turun minggu ini selama 15 minggu berturut-turut ke rekor terendah, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes.

“Apa yang menahan kami pada sentimen itu adalah bahwa pasar masih takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya dengan virus,” kata Flynn.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Corona di India Catat Rekor

Minyak telah pulih dari posisi terendah yang disentuh di bulan April, ketika WTI sempat berbalik negatif. Namun, peningkatan jumlah infeksi virus corona baru telah membatasi peningkatan. India melaporkan rekor kenaikan harian lainnya pada hari Kamis.

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, telah memangkas produksi sejak Mei sekitar 10 persen dari permintaan global sebelum pandemi untuk mendukung pasar. Kesepakatan itu menyerukan peningkatan output bulan ini karena permintaan pulih.

Panel OPEC + bertemu pada hari Rabu untuk meninjau pasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.