Sukses

Angka Pengangguran dan Kemiskinan Kompak Naik Akibat Virus Corona

Meski pengangguran dan kemiskinan menunjukkan kenaikan, sejumlah indikator ekonomi kini mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mengakibatkan pengangguran dan angka kemiskinan serentak naik akibat pandemi Virus Corona beberapa waktu terakhir. PHK kini menembus angka 2,1 juta sementara kemiskinan naik dari 9,41 menjadi 9,78 persen.

"Beberapa hal yang menjadi catatan adalah Covid ini juga berdampak pada mereka yang terkena PHK meningkat. Data kemarin dari Kemenaker naik menjadi 2,1 juta, pekerja migran itu 34.100 itu dipulangkan dan yang masih di datanya 1,4 juta. Kita melihat tingkat kemiskinan dari 9,41 menjadi 9,78 persen," ujar Airlangga, Jakarta, Rabu (12/8).

Meski pengangguran dan kemiskinan menunjukkan kenaikan, sejumlah indikator ekonomi kini mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan usai pemerintah menerapkan kenormalan baru. Pertama adalah sektor otomotif mulai menggeliat meskipun pergerakannya tergolong kecil.

"Kalau kita lihat dari situasi yang ada beberapa hal sudah menunjukan bahwa sudah ada kenaikan dan geliat di masa normal baru ini. PMI berangsur bergerak 46,9. Sektor otomotif sudah mulai ada demand kendaraan dan sektor ritel mulai naik negatif 20 ke negatif 14," jelasnya.

Kemudian indikator lain, kata Airlangga, indeks keyakinan konsumen mulai mengalami perbaiki ke 83. Tidak hanya itu permintaan dan penjualan semen juga meningkat, artinya masyarakat mulai melakukan kegiatan ekonomi yang dapat mengurangi tingkat pengangguran.

"Indeks keyakinan konsumen ke 83, penjualan semen juga sudah meningkat 6 persen dan inflasi year on year masih terkendali meskipun velotile foodnya turun tapi administered price sudah mulai agak naik," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Pemulihan Ekonomi

Dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi, pemerintah memiliki fokua terhadap dua hal yaitu kesehatan dan ekonomi. Pemerintah menargetkan, pada pertengahan 2022 hingga 2023 terjadi pemulihan ekonomi maupin kesehatan secara menyeluruh.

"Kemudian mengenai skema penanganan Covid-19 dua hal yang harus kita jaga yaitu kesehatan dan ditambah juga terkait mata pencaharian penduduk dan kita mempunyai mid term target di 2022-2023 terjadi pemulihan kesehatan maupun ekonomi," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.