Sukses

Usai Melejit, Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Harga minyak mentah berubah negatif pada hari Selasa

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah berubah negatif pada hari Selasa, terlepas dari ekspektasi stimulus ekonomi AS untuk mendukung konsumen minyak terbesar dunia serta rebound dalam permintaan Asia karena ekonomi dibuka kembali.

Dikutip dari CNBC, Rabu (12/8/2020), harga minyak mentah West Texas Intermediate menetap 33 sen, atau 0,79 persen, lebih rendah pada USD 41,61 per barel, setelah sebelumnya naik lebih dari 2 persen. Patokan minyak mentah internasional Brent turun 37 sen, atau 0,82 persen, diperdagangkan pada USD 44,64 per barel.

Presiden AS Donald Trump mentweet pada hari Senin bahwa anggota Kongres dari Partai Demokrat ingin bertemu dengannya untuk membahas bantuan ekonomi terkait virus corona setelah pembicaraan macet minggu lalu.

"Kesepakatan tentang paket dukungan bukanlah kesimpulan yang sudah pasti, tetapi jika kesepakatan yang dapat diterima bersama tercapai, saham dan minyak akan mendapatkan dorongan jangka pendek," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Tanda-tanda pulihnya permintaan minyak Asia juga mendorong harga.

Pada hari Minggu, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan dia memperkirakan permintaan minyak akan pulih di Asia karena ekonomi terbuka.

Deflasi pabrik China berkurang pada bulan Juli, didorong oleh kenaikan harga minyak global dan aktivitas industri naik kembali ke level sebelum virus corona. Hal ini menambah tanda-tanda pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentimen Lain

Harga juga mendapat dukungan dari reli di saham Eropa, yang naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa karena produsen mobil menguat karena data penjualan China yang menguat.

Lalu lintas penerbangan penumpang AS, yang terpukul parah oleh pandemi COVID-19, turun 80 persen YoY pada bulan Juni, angka resmi menunjukkan, tetapi masih hampir dua kali lipat dari level pada Mei.

Perusahaan energi telah mulai mengambil kembali jutaan barel minyak dari cadangan darurat pemerintah AS setelah menyewa penyimpanan untuk mengelola kelebihan minyak mentah musim semi ini setelah permintaan energi runtuh selama penguncian virus corona, sebuah situs web Departemen Energi menunjukkan pada hari Senin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.