Sukses

Rupiah Menguat Seiring Membaiknya Data Tenaga Kerja AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.600 per dolar AS hingga 14.690 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terjadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini. Penguat rupiah ditopang sentimen positif global, khususnya dari Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Senin (10/8/2020), rupiah dibuka di angka 14.600 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.625 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.600 per dolar AS hingga 14.690 per dolar AS. Jika dihitungd ari awal tahun, rupiah telah melemah 5,94 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.750 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu yang ada di angka 14.647 per dolar AS.

Penguatan rupiah awal pekan ini seiring membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat.

"Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan kekhawatiran pasar yang berlanjut dari akhir pekan kemarin, seperti kisruh hubungan AS dan China, jalan buntu paket stimulus kedua AS, dan penularan virus COVID-19 yang masih terus meningkat," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (10/8/2020).

Namun di sisi lain, data tenaga kerja AS ternyata lebih bagus dari ekspektasi pasar seperti data ketenagakerjaan non pertanian (Non Farm Payrolls) dan data tingkat pengangguran yang dirilis Jumat (7/8) pekan lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Pergerakan Rupiah

Pasar tenaga kerja AS berhasil menambah 1,76 juta pekerjaan di Juli, lebih tinggi dari konsensus sebesar 1,7 juta atau sekitar sepertiga dari penambahan 4,8 juta di Juni. Hal itu membuat tingkat pengangguran turun menjadi 10,2 persen dari 11,1 persen di Juni.

"Hal ini bisa membantu penguatan rupiah karena data yang bagus ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.

Pada Jumat (7/8/2020) pekan lalu, rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.625 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.585 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.