Sukses

Harga Batu Bara Agustus 2020 Anjlok, Pandemi Corona Masih jadi Penyebab

Harga Batu bara Acuan (HBA) Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 3,49 persen menjadi USD 50,34 per ton.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan, Harga Batu bara Acuan (HBA)  Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 3,49 persen menjadi USD 50,34 per ton dibandingkan HBA bulan Juli 2020 sebesar USD 52,16 per ton. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, penurunan HBA pada Agustus masih disebabkan pandemi Covid-19 dan tingginya stok batubara di pasar global dalam lima bulan terakhir.

"Penurunan HBA bulan Agustus 2020 ini masih disebabkan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan turunnya permintaan di beberapa negara pengimpor batu bara, sementara stok batubara di pasar global juga makin meningkat," kata Agung di Jakarta, Selasa (4/8).

Agung menambahkam, penurunan harga batu bara global juga dipicu kebijakan Tiongkok dan India yang memprioritaskan penggunaan batubara produksi dalam negeri. "Ini membuat turunnya rata-rata indeks bulanan penyusun HBA, yaitu ICI turun 2,53 persen, Platt's turun 6,40 persen, GCNC turun 1,07 persen, dan NEX turun 4,01 persen," ungkap Agung.

Sebagai informasi, HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tren Penurunan

Agung mengakui, HBA mengalami tren penurunan sejak Word Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu.

HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen pada angka USD67,08 per ton di bulan Maret dibanding bulan Februari (USD66,89 per ton). Setelah itu, HBA mengalami pelemahan ke angka USD65,77 per ton di bulan April dan USD61,11 per ton di bulan Mei. Tren berlanjut HBA melemah menjadi USD52,98 per ton pada Juni dan USD52,16 per ton pada Juli.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.