Sukses

Tanaman Padi Gagal Panen, Petani Tabanan Dapat Klaim AUTP

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan mengasuransikan lahan pertanian adalah cara terbaik bagi petani untuk menghindari kerugian.

Liputan6.com, Jakarta Manfaat asuransi dirasakan petani di Kabupaten Tabanan, Bali. Sebab, tidak kurang dari 527 hektar (ha) tanaman padi di Tabanan diserang hama tikus selama periode Januari hingga Juli 2020. Dari jumlah itu, 124 hektar mengalami gagal panen. Namun petani sudah mendapatkan klaim asuransi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan mengasuransikan lahan pertanian adalah cara terbaik bagi petani untuk menghindari kerugian.

“Sebelum menanam, biasanya memang ada upaya untuk mengendalikan hama, baik hama tikus maupun hama wereng. Namun, terkadang hal itu belum cukup. Makanya asuransi diperlukan agar petani tidak mengalami kerugian. Dengan klaim dari asuransi, petani juga masih memiliki modal untuk menanam kembali,” tutur Mentan SYL, Selasa (04/08/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan petani harus tanggap menghadapi situasi yang bisa merugikan usahanya.

“Ada beberapa hal yang bisa mengganggu pertanian, bahkan menyebabkan gagal panen. Ada ancaman akibat perubahan iklim seperti kekeringan, banjir, hingga longsor. Ada juga ancaman penyakit seperti serangan hama. Untuk itu petani harus selalu mengambil langkah antisipatif, seperti memanfaatkan asuransi,” tutur Sarwo Edhy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nilai Pertanggungan Rp 6 Juta per Ha/MT

Untuk petani yang menjalankan tanaman padi, Sarwo Edhy mengimbau untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 

“Dalam AUTP, premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT. Nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan,” ujarnya.

Ditambahkannya, asuransi bisa membuat petani beraktivitas dengan tenang. Karena, asuransi merupakan salah satu komponen dalam manajemen usahatani untuk mitigasi risiko bila terjadi gagal panen.Dengan adanya asuransi, perbankan lebih percaya dalam menyalurkan kreditnya.

Sementara itu, Koordinator Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tabanan I Nengah Durmita menerangkan, serangan hama tikus tahun ini terbilang lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya pada Mei dan Juni lalu. Tingkat serangan paling banyak terjadi di Kecamatan Kerambitan, Penebel dan Tabanan. 

“Di Kecamatan Kerambitan total padi petani yang diserang mencapai 254 hektar, Kecamatan Tabanan 107 hektar dan Kecamatan Penebel 93 hektar. Di kecamatan lain juga terimbas namun jumlahnya lebih sedikit,” ujarnya.

Menurutnya, akibat serangan tikus tercatat 124 hektar padi petani puso dan sudah mendapat klaim dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.