Sukses

Bursa Saham Asia Dibuka Variatif Dibayangi Penanganan Covid-19 di AS

Bursa saham di Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Rabu pagi

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Rabu pagi karena ketidakpastian masih terjadi terkait keadaan bantuan coronavirus di Amerika Serikat.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (5/8/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 0,53 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix turun 0,55 persen. Pergerakan itu terjadi setelah saham Jepang mengalami dua hari penguatan awal pekan ini.

Kospi Korea Selatan naik 0,47 persen.

Sementara itu di Australia, S & P / ASX 200 turun secara fraksional.

Secara keseluruhan, indeks saham MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan sekitar 0,1 persen lebih tinggi.

Fokus investor pada hari Rabu kemungkinan pada negosiasi kesepakatan virus korona di Amerika Serikat, karena anggota parlemen tetap terbagi atas masalah seperti asuransi pengangguran.

"Meskipun negosiasi terus berlangsung, pembicaraan sejauh ini belum menghasilkan banyak di jalan kemajuan," Tapas Strickland, direktur ekonomi di National Australia Bank, menulis dalam catatan pagi. Meski begitu, Strickland mengatakan pasar "mengendus kesepakatan" mengingat kedekatan pemilihan pada bulan November.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Sektor Jasa di China

Di depan data ekonomi, survei swasta mengharapkan data sektor jasa China pada bulan Juli, dengan Indeks Manajer Pembelian Layanan Caixin / Markit akan keluar sekitar pukul 9:45 pagi HK / SIN.

Yen Jepang diperdagangkan pada 105,61 per dolar setelah menyentuh level sekitar 106,4 pada awal pekan perdagangan. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7175 mengikuti pantulannya dari level di bawah USD 0,71 awal pekan ini.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 0,36 persen menjadi USD 44,27 per barel. Minyak mentah berjangka AS tergelincir 0,48 persen menjadi USD 41,50 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.