Sukses

Harga Emas Merosot karena Investor Ambil Untung

Harga emas berjangka AS ditutup 0,6 persen lebih rendah di level USD 1.942,30 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas merosot pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi Waktu Jakarta). Penurunan tersebut terjadi karena investor melakukan aksi jual guna mencetak keuntungan setelah mengalami kenaikan selama sembilan hari berturut-turut.

Mengutip CNBC, Jumat (31/7/2020), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.952,30 per ounce. Penurunan ini menghentikan kenaikan yang telah dicetak selama sembilan sesi perdagangan beruntun atau kenaikan terlama sejak Desember 2017.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,6 persen lebih rendah di level USD 1.942,30 per ounce.

"Kami telah melihat posisi emas terus naik tidak hanya karena pembelian dari sisi kelembagaan, tetapi baru-baru ini kami benar-benar melihat lonjakan juga dari arus ritel," kata Daniel Ghali, analis komoditas TD Securities.

Harga emas mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Selasa di level USD 1.980,57 per ons di sesi terakhir setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga. Langkah The Fed mematok suku bunga di level rendah ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan langkah ini akan terus dilakukan sampai ekonomi AS pulih dari pandemi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bunga The Fed

Harga emas dan juga beberapa logam mulia lain yang tidak memiliki imbal hasil diuntungkan dengan suku bunga rendah ini. Untuk diketahui, harga emas telah naik lebih dari 28 persen sepanjang tahun ini, didukung oleh permintaan investasi yang kuat.

"Dalam jangka pendek, pasar emas bisa dianggap sudah overbought dan bisa mengakibatkan koreksi," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff. Oleh karena itu, harga emas saat ini tengah turun karena aksi ambil untung oleh pedagang.

Namun secara jangka menengah dan panjang, harga emas cenderung menuju ke level yang lebih tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.