Sukses

Kementerian PUPR Selesai Bangun Jaringan Irigasi di Lampung dan Garut

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan dua dari tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) Irigasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan dua dari tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) Irigasi. Dua proyek tersebut adalah Daerah Irigasi (DI) Umpu Sistem di Lampung dan Daerah Irigasi (DI) Leuwigoong di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pembangunan jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Umpu Sistem di Lampung berupa saluran suplesi sepanjang 6 km dengan luas areal pelayanan 7.500 ha. Sementara untuk Daerah Irigasi Leuwigoong berupa saluran irigasi primer sepanjang 86 km yang mengairi area potensial seluas 5.313 ha.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah membangun banyak bendungan di berbagai daerah. Selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.

"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," jelas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).

Adapun penetapan 7 PSN Irigasi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Daerah Irigasi yang Masih Dibangun

Saat ini, masih tersisa 5 jaringan irigasi lainnya yang dalam tahap penyelesaian. Terdiri dari pembangunan jaringan irigasi DI Jambo Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Timur Aceh, DI Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat Aceh, DI Lematang di Kota Pagaralam Sumatera Selatan, DI Gumbasa di Kabupaten Sigi dan Kota Palu Sulawesi Tengah, dan pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Untuk jaringan irigasi di Aceh tengah diselesaikan sekaligus dua jaringan irigasi yang totalnya akan mengairi area seluas 21.570 ha. Pembangunan jaringan irigasi DI Jambo Aye Kanan telah dimulai sejak akhir 2016 dan progresnya saat ini sudah sekitar 70,21 persen. Proyek ini ditargetkan rampung akhir 2020.

Dengan biaya pembangunan Rp 225,14 miliar, pembangunan jaringan irigasi DI Jambo Aye Kanan mencakup pekerjaan saluran primer sepanjang 8 km dan saluran jaringan sekunder 34 km, yang akan mengairi area seluas 3.028 ha. Pekerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Selaras Mandiri Sejahtera-PT Nakhla Sampurna secara kerja sama operasi (KSO).

 

3 dari 3 halaman

Lhok Guci

Sementara untuk pembangunan jaringan irigasi DI Lhok Guci yang akan mengairi area seluas 18.542 ha, saat ini pembangunannya sudah memasuki tahap II untuk pembangunan saluran sepanjang 10 km dan saluran sekunder sepanjang 812 meter.

Pembangunan tahap II DI Lhok Guci dilaksanakan oleh PT Hutama Karya-Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 255,55 miliar. Saat ini progres konstruksinya sebesar 62,54 persen dengan target rampung pada akhir 2020.

Sedangkan 3 PSN Irigasi lainnya yakni DI Lematang di Sumatera Selatan, DI Gumbasa di Sulawesi Tengah dan pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Sulawesi Selatan juga diharapkan rampung paling lambat 2021 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.