Sukses

Harga Emas Bakal Tembus USD 2.000 per Ounce Jika AS-China Makin Memanas

Jika pekan ini harga emas menembus USD 1.920, maka tendensinya bisa mencapai angka yang lebih bulat, seperti USD 2000 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Para analis menyebutkan sulit untuk menghentikan lonjakan harga emas mendekati USD 2000 per ounce.

Hal ini disebabkan ketegangan yang berlanjut antara AS dan China, dolar AS yang melemah, penurunan imbal hasil, stimulus fiskal tambahan, serta masih naiknya kasus COVID-19. Semuanya merupakan pendorong signifikan di balik melonjaknya harga emas pekan lalu.

Dikutip dari Kitco News, Senin (27/7/2020), pada Jumat pekan lalu, harga emas berjangka COMEX diperdagangkan pada USD 1.899, naik 0,52 persen. Hanya dalam lima hari perdagangan, harga emas naik lebih dari USD 80 dan mengalami kenaikan selama tujuh pekan berturut-turut.

"Saya tidak melihat solusi cepat untuk ketegangan antara AS dan China, saya tidak melihat solusi cepat untuk masalah pandemi, dan saya tidak melihat solusi cepat untuk kekhawatiran global yang berasal dari peningkatan stimulus dan peningkatan utang, " ujar Direktur pelaksana RBC Wealth Management, George Gero.

Tensi geopolitik AS-Cina berakibat pada melemahnya Dolar AS. Adapun Dolar tercatat melemah 0,3 persen, setelah mencapai posisi rendah hampir dua tahun sebelumnya. Ini membuat harga emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Menurut analis, jika pekan ini emas menembus USD 1.920, maka tendensinya bisa mencapai angka yang lebih bulat, seperti USD 2000 per ounce.

"Kami semakin mendekati USD 1.920, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa dari 2011. Jika kami mendobraknya, kami seharusnya melihat lebih banyak pembelian daripada pengambilan keuntungan. Kecuali jika ada pembalikan lengkap dan semuanya kembali normal, kami terus menuju emas USD 2.000," kata wakil presiden senior di pedagang logam mulia MKS SA., Afshin Nabavi.

Senada dengan Nabavi, kepala strategi pasar SIA Wealth Management, Colin Cieszynski menyatakan setuju, bahwa “Kami semakin dekat dengan level tertinggi sepanjang masa. Jika emas menembus USD 1.920, level USD 2.000 akan berada dalam jarak yang sangat dekat. Secara keseluruhan, trennya tetap positif," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.