Sukses

Penyaluran KPR BNI Tumbuh 5,6 Persen di Kuartal II 2020

Portofolio KPR BNI menyentuh angka Rp 44,8 triliun atau kurang lebih 9 persen dari porsi KPR nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Negara Indonesia (BNI) di kuartal II 2020 tercatat mencapai angka 5,6 persen.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnelis menyatakan, portofolio KPR BNI menyentuh angka Rp 44,8 triliun atau kurang lebih 9 persen dari porsi KPR nasional.

Corina tidak mengelak jika di tengah pandemi, beberapa sektor mengalami perlambatan. Namun, BNI masih bisa mencatatkan pertumbuhan.

"Tadi kita lihat ada pertumbuhan yang negatif di industri seperti di kuartal I. Sampai kuartal 2 ini akan kami tumbuh diatas 5 persen," ujar Corina dalam paparan virtual, Rabu (23/7/2020).

Sementara, level Non-Performing Loan (NPL) KPR BNI juga terkendali di bawah 3 persen. Corina menyatakan, pihaknya akan terus mempertahankan kinerja ini dan akan meningkatkannya dari waktu ke waktu.

"Tentunya akan kami pertahankan sampai akhir taun, dan kami optimis akan meningkat," ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, industri KPR mengalami penurunan 5,39 persen year on year hingga bulan April 2020, menurut data Bank Indonesia. Padahal di periode yang sama di tahun sebelumnya, industri KPR tumbuh hingga 13,75 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peluang Ambil Properti Baru

Kendati, Corina menyarankan agar masyarakat terutama generasi milenial dapat mencermati kondisi pandemi dengan mengambil peluang untuk memiliki properti baru.

Hal itu dikarenakan harga properti di pasar premier mengalami perlambatan (kuartal I 2020), ditunjukkan dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang turun -1,68 persen dibandingkan kuartal 4 tahun 2019 yang turun -1, 77 persen.

"Jadi ini bisa dipikirkan juga, ini time to buy properti saat harga sedang melambat, karena harga properti itu akan terus naik sehingga dapat dijadikan investasi," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.