Sukses

Pemerintah Terus Kurangi Impor LPG, Ini Caranya

Pemerintah terus menggencarkan pengadaan Dimethyl Ether (DME)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggencarkan pengadaan Dimethyl Ether (DME) untuk menekan imporLliquefied Petroleum Gas (LPG) yang semakin melonjak tiap tahunnya.

Menurut data Handbook of Energy Statistics of Indonesia, angka impor LPG di tahun 2019 mencapai 5,7 juta ton atau sekitar 75 persen dari total kebutuhan LPG nasional. Sedangkan, kilang domestik hanya bisa memproduksi 1,9 juta ton LPG.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan, ada beberapa alasan mengapa pemerintah menggencarkan realisasi DME untuk menghilangkan ketergantungan Indonesia kepada LPG.

"DME memiliki kemiripan sifat dengan LPG, berasal dari sumber yang dapat diperbarui dan bahan bakar fosil, mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan menghasilkan kualitas nyala api yang biru dan stabil," jelas Dadan dalam paparannya kepada awak media, Rabu (22/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Batu Bara

Adapun, bahan baku DME bisa berasal dari batu bara, CBM, bio massa, gas bumi hingga limbah. Pemerintah sendiri, saat ini, berupaya menggenjot DME dari batu bara.

Hal itu diwujudkan dalam kerjasama antara 2 BUMN energi, yaitu Pertamina dan PT Bukit Asam dalam proyek gasifikasi batu bara untuk menghasilkan DME, yang diharapkan bisa menjadi produk subtitusi LPG di masa mendatang.

"Batu bara yang dimanfaatkan ialah batu bara kualitas rendah, yang harganya bisa didapatkan di angka USD 20 per ton," katanya.

Jika sudah jadi, DME bisa digunakan untuk bahan bakar transportasi seperti truk diesel (dicampur dengan LGV), refrigerants, penggunaan gas rumah tangga, hingga industrial burner (pemantik api dengan skala kebutuhan pabrik).

 

3 dari 3 halaman

Kajian

Hingga saat ini, Balitbang ESDM telah melakukan beberapa tahapan pengkajian DME. Yang terbaru, Balitbang ESDM telah selesai melakukan uji terap DME untuk rumah tangga di beberapa titik wilayah.

"Untuk rumah tangga, hasilnya ialah mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna api biru, meskipun waktu memasak lebih lama, 1,1 hingga 1,2 kali dari LPG," jelas Dadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.