Sukses

Pemeliharaan Jalan Raya Nagreg Gunakan Skema Padat Karya Tunai

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyalurkan skema program Padat Karya Tunai

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyalurkan skema program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) untuk mendukung mitigasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dilaksanakan di ruas Jalan Nagreg-Rajapolah, Jawa Barat, mulai dari Km 43,2 hingga Km 92,2.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program Padat Karya Tunai dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

"Tujuannya adalah untuk membuka lapangan pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat dengan mendistribusikan dana hingga ke desa-desa/pelosok," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020).

Adapun pekerjaan preservasi Jalan Nagreg-Rajapolah melalui skema padat karya dilaksanakan berupa pengecatan kereb pada trotoar atau median, pembersihan patok, pembersihan rambu, pengendalian tanaman atau rumput, pembersihan drainase jembatan, serta pengecatan pada jembatan. Waktu pelaksanaan yakni 365 hari kalender sejak mulai kontrak 19 Maret 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anggaran

Untuk preservasi Jalan Nagrek-Rajapolah, Kementerian PUPR menyalurkan anggaran Rp 52,7 miliar untuk pemeliharaan jalan rutin, dan Rp 205 juta untuk pemeliharaan jembatan.

Pekerjaan jalan ini dilakukan oleh 35 orang tenaga kerja atau 3.248 Hari Orang Kerja. Sementara pemeliharaan jembatan dengan kebutuhan 15 orang per hari atau 914 HOK.

Progres fisik pengerjaan jalan hingga pertangahan Juli 2020 mencapai 40,7 persen. Sementara pemeliharaan jembatan telah menyentuh progres 42,8 persen.

Lebih lanjut, Menteri Basuki mengutarakan, peningkatan kualitas jalan nasional Nagreg-Rajapolah memiliki arti penting lantaran akan memperlancar konektivitas di selatan Pulau Jawa. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan dengan kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa yang lebih maju.

"Selama ini Jalan Nagreg-Rajapolah sebagai jalur logistik untuk mendukung kelancaran produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok dan obat-obatan atau alat kesehatan, serta layanan kesehatan/kendaraan medis dalam rangka penanganan pencegahan penyebaran Covid-19," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.