Sukses

Penduduk Miskin di Indonesia Naik, Jawa Timur Capai 4,4 Juta Orang

Secara total jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Jawa Timur sejumlah 4,4 juta penduduk.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penduduk miskin Indonesia tercatat terus meningkat. Dari laporan BPS, pada Maret 2020 jumlah penduduk miskin mencapai 26,42 juta orang, naik 1,63 juta orang dibandingkan September 2019 dan naik 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.

"Mayoritas provinsi mengalami kenaikan persentase kemiskinan. Tertinggi DKI, naik 1,11 poin. Jabar naik 1,06 poin. Jatim, Yogyakarta juga naik," ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/7/2020).

Namun demikian, secara total jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Jawa Timur sejumlah 4,4 juta penduduk. Naik dari jumlah pada periode yang sama di 2019 sebanyak 4 juta. Disusul Jawa Tengah sebanyak 3,98 juta penduduk dari 3,67 juta pada 2019. Dan Jawa Barat 3,92 juta penduduk dari 3,37 juta pada 2019.

Adapun DKI Jakarta, yang disebut paling tinggi kenaikannya, pada Maret 2020 jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 480 ribu orang. Sementara pada September 2019 jumlahnya 362 ribu orang.

Secara persentase, sebaran penduduk miskin terbanyak di Pulau Jawa dengan penduduk perkotaan sebanyak 7,49 juta orang, dan di pedesaan sebanyak 6,56 penduduk miskin.

"Penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020)," seperti dikutip dalam laporan BPS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Penduduk Miskin Naik jadi 26,42 Juta Orang

Sebelumnya, BPS juga mencatat, jumlah penduduk miskin juga meningkat 1,28 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2019.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Secara presentasi Suhariyanto mengatakan penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen. Meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.

Suhariyanto menjelaskan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2019–Maret 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 1,3 juta orang. "Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 6,56 persen menjadi 7,38 persen," kata Suhariyanto.

Sedangkan di daerah perdesaan jumlah penduduk miskin naik sebesar 333,9 ribu orang. Secara persentase penduduk miskin di perdesaan naik dari 12,6 persen menjadi 12,82 persen.

Sumber: Merdeka.com 

3 dari 3 halaman

Kenaikan Paling Tinggi di Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang. Angka ini meningkat 1,63 juta orang dibandingkan pada September 2019.

Dilihat dari sebarannya, sepanjang September 2019 - Maret 2020, peningkatan jumlah penduduk miskin tertinggi ada di Provinsi DKI Jakarta. Dalam kurun waktu enam bulan terjadi peningkatan 1,11 persen poin. Semula 3,42 persen menjadi 4,53 persen pada Maret 2020.

Sementara itu penurunan tertinggi angka kemiskinan terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah. Selama enam bulan turun 0,26 persen poin, yakni dari 13,18 persen menjadi 12,92 persen.

Kemudian, persentase penduduk miskin terbesar pada Maret 2020 berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 20,34 persen. Sementara itu, persentase penduduk miskin terendah beradadi Pulau Kalimantan, yaitu sebesar 5,81 persen.

Namun dari sisi jumlah sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa. Sebanyak 14,05 juta penduduk miskin ada di Pulau Jawa. Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan yakni sebanyak 97 ribu orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.