Sukses

Dibandrol Rp 600 Juta, Bisakah Warga Sipil Beli Kendaraan Taktis Maung?

PT Pindad (Persero) baru saja meluncurkan Maung, kendaraan taktis 4x4 yang ditujukan untuk pasukan infantri

Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad (Persero) baru saja meluncurkan Maung, kendaraan taktis 4x4 yang ditujukan untuk pasukan infantri. Produk ini sudah dijajal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, pada Minggu 12 Juli 2020.

Kelebihan utama dari Maung adalah mampu menerjang medan-medan sulit dan beroperasi lepas ruas jalan aspal. Meskipun begitu, Maung tetap prima dioperasikan di ruas jalan aspal dan mampu bermanuver dengan baik.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, Maung merupakan kendaraan taktis yang telah dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung. Secara kisaran harga, satu unit Maung bernilai sekitar Rp 600 juta.

Harga tersebut dibilang sangat terjangkau untuk jenis kendaraan taktis. Lalu, apakah masyarakat sipil bisa membeli kendaraan karya anak bangsa ini?

"Bisa. Setelah versi militer ini, kita sedang menyiapkan yang versi sipil," kata Abraham Mose kepada Liputan6.com, Rabu (15/7/2020).

Abraham Mose menegaskan, targetnya, protoype versi sipil ini akan diluncurkan awal tahun 2021. Dia juga menegaskan, nantinya untuk versi sipil akan menghilangkan beberapa komponen militer yang saat ini sudah terpasang di Maung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelebihan Maung

Dikutip dari laman Pindad.com, Senin (13/7/2020), Maung memiliki kecepatan aman 120 km per jam, transmisi manual 6 speed dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km. Maung dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.

Pengujian Maung merupakan tindak lanjut diskusi antara Menteri Pertahanan RI dengan Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada Jumat, 10 Juli 2020 di Sesko TNI, Bandung. Pada diskusi tersebut, Menhan tertarik untuk menguji Maung yang dipamerkan bersamaan dengan Ventilator yang akan diproduksi Pindad.

Sebelum memulai pengujian produk, Abraham mempresentasikan Maung secara detail dengan menghadirkan kendaraan taktis beserta tim teknis Pindad. Pengujian awal dilakukan di medan datar - on road yaitu jalan aspal dan paving.

Maung mampu bergerak taktis dengan memperhatikan aspek kenyamanan. Pengujian pada medan datar meliputi beberapa indikator, yaitu kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman dan tak lupa aspek keamanan.

 

3 dari 3 halaman

Teruji di Berbagai Medan

Selanjutnya, Abraham mempersilakan tim teknis Pindad untuk melakukan demonstrasi melepas pintu Maung, yang dilakukan dengan mudah dan dalam waktu kurang dari lima menit.

Dalam peragaan ini, Maung dapat menjadi varian kendaraan tanpa pintu dalam waktu singkat, begitu pula pada saat pemasangan kembali yang dapat dilakukan secara cepat.

Setelah pengujian di medan datar - on road, Maung diuji di medan sulit - off road. Jalur yang dilewati oleh Maung merupakan medan sulit, yaitu jalur berbatu kecil, lalu jalur berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur dan dataran licin hingga sungai dangkal.

Meskipun medan yang dilalui sulit, Maung dapat melewati seluruh rintangan dan dikemudikan dengan handal. Bahkan, Maung sengaja ditempatkan di jalur berlumpur dengan dominasi air untuk menguji kelincahan dan kehandalan di medan sulit dan licin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.