Sukses

Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Positif Bursa Saham Asia

Rupiah akan ikut menguat hari ini mengikuti sentimen positif indeks saham Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Namun demikian, rupiah berpotensi menguat sepanjang hari ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (13/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.370 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.335 per dolar AS.

Jelang siang, rupiah terus bergerak melemah ke level 14.440per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.370 per dolar AS hingga 14.472 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami tekanan sebesar 4,14 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.486 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.501 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan pembukaan pagi ini aset berisiko terlihat menguat dengan kenaikan indeks saham Asia mengikuti sentimen positif penguatan indeks saham AS dan Eropa akhir pekan lalu, karena potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

"Rupiah juga mungkin akan ikut menguat hari ini mengikuti sentimen positif tersebut," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (13/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Pergerakan Rupiah

Di sisi lain, lanjutnya, pasar masih memperhatikan perkembangan penularan COVID-19 yang terus meninggi yang dikhawatirkan akan melambatkan kembali pemulihan ekonomi.

Pada Minggu (12/7) kemarin Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melaporkan kenaikan penularan global tertinggi dalam 24 jam sebesar 230 ribu lebih kasus.

"Isu penularan COVID ini bisa memberikan tekanan kembali ke aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ariston

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah Rp14.350 per dolar AS, dengan level resisten di kisaran Rp14.500 per dolar AS.

Pada Jumat (10/7) lalu, rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp14.435 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.395 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.