Sukses

Jarang Dilakukan, 6 Kebiasaan Positif Ini Antarkan Menuju Karir Sukses

Sejatinya, karyawan tak melulu harus menunggu kebaikan atasan untuk menaikkan jenjang karirnya.

Liputan6.com, Jakarta Bagi seorang karyawan, menapaki karir ke jenjang yang lebih tinggi merupakan suatu cita-cita. Karier yang melejit merupakan bukti nyata kalau upaya dan kerja keras yang dilakukan selama bekerja terbayarkan. 

Namun, tidak semua karyawan bisa mewujudkan karir seperti yang dicita-citakannya. Tidak sedikit yang justru terjatuh, bahkan terpaksa mengundurkan diri karena tidak melihat adanya potensi untuk mengembangkan karier.

Sejatinya, karyawan tak melulu harus menunggu kebaikan atasan untuk menaikkan jenjang karirnya. Karena tanpa disadari, karier juga bisa melejit dengan sendirinya lewat beragam kebiasaan positif yang dilakukan setiap hari.

Dari kebiasaan inilah atasan akan lebih mudah melihat potensi yang Anda miliki. Dengan begitu, peluang naik ke posisi yang lebih tinggi tentunya bisa lebih terbuka lebar.

Lantas, kebiasaan-kebiasaan positif apa saja yang jarang dilakukan tapi bisa mengantarkan seseorang menuju karir yang sukses? Simak ulasannya berikut ini seperti yang dikutip dari Cermati.com.

1. Berani berbicara kepada atasan

Karyawan sering merasa minder saat disuruh berbicara kepada atasan. Alasannya cukup sederhana, yaitu karena takut diabaikan akibat level jabatan yang berbeda. Padahal nyatanya tidak selalu demikian.

Beberapa atasan justru senang kalau bisa berinteraksi dengan karyawan, apalagi bila topik yang dibicarakan ada kaitannya dengan kemajuan kinerja di perusahaan. 

Sebelum melakukan hal ini, ada baiknya bila Anda memupuk rasa percaya diri terlebih dahulu. Sementara untuk praktiknya, bisa lakukan saat rapat tiba.

Dengan cara ini, Anda bisa semakin dikenal oleh atasan, dan atasan mau menaikkan jabatan seiring berjalannya waktu. 

2. Bekerja secara independen

Pada kenyataannya, tidak melulu harus bekerja bersama tim untuk memutuskan sesuatu. Sebab pada beberapa kesempatan, Anda justru dituntut bekerja secara independen dan mandiri guna melihat seberapa besar potensi yang ada dalam diri sendiri.

Dalam hal ini, sebisa mungkin hindari yang namanya bertanya kepada rekan kerja, apalagi bila sama sekali belum mencoba apapun.

Lain halnya bila Anda sudah menemukan titik buntu dan tidak tahu harus berbuat apa, maka bertanya merupakan jalan keluarnya. Jadi cobalah untuk berdiri di kaki sendiri selama bekerja.

Jangan terlalu mengharapkan bantuan orang lain, karena ini dapat mengurangi penilaian atasan yang membuat peluang karir Anda bisa di level yang sama.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Membangun relasi di luar perusahaan

Anda boleh saja bersikap independen di kantor, tapi bukan berarti lupa membangun relasi dengan orang lain, ya!

Tidak hanya dengan orang-orang di kantor saja, tapi juga dengan yang di luar kantor yang notabenenya adalah teman dari teman Anda.

Adanya relasi yang luas akan memperbesar peluang untuk menapaki jenjang karir yang lebih tinggi di kemudian hari.

Mulailah membiasakan diri untuk bersikap ramah kepada orang lain, seperti menyapa atau tersenyum saat berpapasan.

Sikap hangat Anda saat ini bisa saja memberi keuntungan bagi karier di masa mendatang. Who knows, kan?

4. Berusaha untuk tampil beda

Tampil beda yang dimaksud di sini bukan dari segi penampilan atau dandanan sehari-hari, tapi lebih ke cara Anda bekerja di kantor.

Jika pada umumnya karyawan lain datang terlambat, maka usahakan agar tidak melakukan hal yang sama. Sebab hal-hal kecil, seperti jam kedatangan ke kantor juga menjadi pertimbangan atasan untuk menaikkan posisi setiap karyawan.

Begitu juga dengan hal lain, seperti jam pulang kerja, jam istirahat, dan kecepatan mengerjakan tugas.

Setiap hal yang ada kaitannya dengan urusan kantor coba untuk lebih diperhatikan. Hindari segala bentuk kelalaian atau kesalahan agar Anda bisa menduduki daftar staf dengan performa kinerja terbaik.

Pertahankan ini sampai atasan benar-benar merekomendasikan Anda untuk menempati posisi yang lebih tinggi di perusahaan.

 

3 dari 3 halaman

5. Bersikap tenang dalam menyikapi masalah

Hal yang wajar bila ekspresi dan mood kerja Anda berkurang saat dilanda masalah. Tapi, usahakan untuk tidak terlalu menunjukkan hal ini di kantor apalagi di depan atasan.

Sebab ketidakmampuan dalam mengontrol emosi dan mood menunjukkan sikap tidak profesional, yang secara tidak langsung akan mengurangi antusiasme atasan terhadap personality. 

Daripada marah-marah tak jelas, lebih baik tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan secara perlahan. Lakukan secara berulang sampai merasa lebih tenang.

Dengan tenang, maka masalah sebesar dan serumit apapun bisa cepat terselesaikan. Sebab otak dapat bekerja secara efektif dalam situasi yang tidak menegangkan.

6. Jangan sungkan menawarkan bantuan

Hindari yang namanya bersantai saat pekerjaan selesai lebih dulu daripada rekan kerja yang lain. Alangkah baiknya bila Anda menawarkan bantuan kepada rekan kerja yang membutuhkan, sehingga pekerjaannya juga bisa terselesaikan sebelum deadline tiba.

Selain mulia, Anda juga bisa sekaligus belajar tentang job desk orang lain sekedar untuk menambah ilmu.

Bila suatu saat rekan kerja itu berhalangan masuk, setidaknya bisa menawarkan diri untuk handle sebagian tugasnya. 

Dengan cara ini, atasan bisa melihat kalau Anda capable di berbagai bidang. Tidak menutup kemungkinan bila atasan merekomendasikan Anda untuk menjadi kepala di salah satu divisi di perusahaan. 

Kesuksesan Tak Bisa Lepas dari Suatu Kebiasaan

Jika ingin sukses, mulailah dengan cara membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik saat bekerja. Sadar atau tidak, kebiasaan ini pula yang nantinya akan senantiasa menuntun Anda menuju sukses. Jangan lupa juga untuk tingkatnya keahlian di bidang yang Anda geluti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.