Sukses

Kementerian Koperasi dan UKM Tingkatkan Kapasitas SDM UMKM Tasikmalaya

Selain pada pelatihan peningkatan SDM bagi koperasi dan UMKM, pemerintah juga fokus melakukan business matching.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan kesiapannya untuk membantu UMKM yang terimbas Covid-19. Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus untuk sektor UMKM dan Koperasi dengan nilai mencapai Rp 123,46 triliun.

Selain dukungan fiskal, pemerintah juga tetap memberikan dukungan berupa pelatihan peningkatan SDM. Juga pelatihan peningkatan kualitas produk UMKM agar bisa lebih berdaya saing serta berbagai dukungan lainnya.

Teten menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mengevaluasi metode pelatihan untuk UMKM hasil kerja sama dengan pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan paket pelatihan ini bisa menggerakkan ekonomi UMKM di wilayah Tasikmalaya. Kami tidak akan berhenti sampai ke pelatihan saja kalau ada UMKM yang mau ekspor kita juga akan urus, kita bangun trading house di Smesco Indonesia agar UMKM bisa terhubung ke market global," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).

"Sejak pandemi banyak koperasi UMKM turun usahanya sehingga tidak mampu bayar cicilan ke bank atau BPR. Nah sekarang pemerintah bantu restrukturisasi cicilan selama 6 bulan, pajak juga kita subsidi. Kalau ada keperluan untuk modal kerja baru juga ada dana tersedia jadi silahkan ajukan saja," sambung Teten.

Selain fokus pada dukungan fiskal dan pelatihan peningkatan SDM bagi koperasi dan UMKM, pemerintah juga fokus melakukan business matching dengan kelompok usaha yang lebih besar, terutama dengan BUMN. Dengan pangsa pasar yang terbuka lebar, maka secara otomatis akan menggerakkan roda perekonomian UMKM. Bahkan pemerintah menyatakan komitmennya untuk mengutamakan belanja barang dan jasa di UMKM terlebih dahulu.

"Selain pembiayaan, ada solusi lain dari sisi demand, sebab kalau pembiayaan digelontorkan tapi demand turun akan jadi kredit macet. Kita lihat di belanja pemerintah ada Rp 315 triliun yang bisa dialokasikan untuk belanja produk UMKM; makanya kita kerja sama dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) untuk buat e-katalog bagi UMKM," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sambut Komitmen Kementerian Koperasi dan UKM

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Tasikmalaya Drs. H Budi Budiman menyambut baik komitmen KemenkopUKM dalam membina dan mendampingi pelaku UMKM di wilayahnya. Melalui berbagai macam pelatihan dan penguatan SDM, dianggap sebagai cara yang strategis untuk bisa mendorong daya saing pelaku usaha.

Pemerintah daerah memastikan akan turut serta melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM agar bisa bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19.

"Pelatihan dan pembinaan manajerial ini dibutuhkan supaya UMKM punya casing yang kuat, yang akhirnya bisa memajukan usahanya dan ekonomi di wilayah, sehingga bisa memberikan andil bagi ekonomi nasional," kata Budi Budiman.

 

3 dari 3 halaman

Testimoni UMKM

Sementara itu Andi (45 th) pelaku usaha konveksi di Tasikmalaya menyatakan terima kasih pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah kota Tasikmalaya atas dukungan yang selama ini diberikannya. Melalui pelatihan dan juga dukungan pembiayaan usaha yang digelutinya kini berkembang cukup pesat.

Bahkan di saat pandemi covid-19 pasarnya masih tetap bertahan lantaran saat ini dia melakukan penjualan secara offline dan online. Dia optimis kedepannya dengan inovasi produk yang terus dikembangkannya akan mampu bersaing di tengah maraknya serbuan impor.

"Alhamdulillah saya ketika jual di marketplace banyak terjual dan tidak kalah dengan produk impor. Saya harap ada dukungan dari perintah agar kepercayaan masyarakat pada produk kami bisa semakin meningkat. Saya optimis dan saya punya mimpi besar bisa ekspor seperti yang dilakukan bibi saya," kata dia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.