Sukses

Petrokimia Gresik Siapkan Produk Baru untuk Antisipasi Krisis Pangan

Petrokimia Gresik menyiapkan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis

Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik menyiapkan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis akibat pandemi virus corona baru (Covid-19). Salah satunya, dengan memproduksi pupuk jenis baru.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan kemungkinan terjadinya krisis pangan dan bencana kelaparan akibat wabah global Covid-19. Sehingga negara penghasil dan pengekspor produk pertanian akan cenderung membatasi kegiatan ekspor untuk menjaga stok pangan dalam negerinya.

Hal ini akan menciptakan disrupsi rantai pasok pangan nasional. Untuk itu, Indonesia harus memperkuat sektor produksi pertanian domestik sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Jika tidak, Indonesia tidak akan aman.

"Sudah menjadi tugas bersama untuk memastikan krisis pangan tidak boleh terjadi di tanah air," kata Rahmad, di Jakrta, Jumat (10/7/2020).

Menurut Rahmad, Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia lebih jeli membaca situasi ini, ibarat pedang bermata dua yang selalu menghadirkan peluang dan tantangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Baru

Mencermati hal tersebut, Petrokimia Gresik merespon dengan meluncurkan inovasi terbaru, yaitu Phonska OCA yang merupakan gabungan pupuk majemuk NPK dengan pupuk organik dalam bentuk cair, serta diperkaya mikroba.

Phonska OCA merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100 persen bahan baku dalam negeri. Sehingga disamping dapat meningkatkan produksi pertanian, juga mampu mengurangi ketergantungan pada sumber hara impor.

“Bagi Petrokimia Gresik, peluncuran Phonska OCA merupakan bagian dari program transformasi untuk menandai masa depan baru bagi perusahaan dan pertanian tanah air," terang Rahmad.

Dalam menghadapi tantangan di tengah wabah, Petrokimia Gresik memliki strategi untuk terus berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional melalui penyediaan solusi bagi agroindustri menuju pertanian berkelanjutan.

“Transformasi yang telah dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 kini tidak sekadar menjadi burning platform, tapi sudah menjadi katalisator, ujar Rahmad.

Rahmad mengungkapkan, Petrokimia Gresik memiliki riwayat perubahan sejak pertama berdiri pada tahun 1972 hingga saat ini berusia 48 tahun. Mulai dari memproduksi pupuk tunggal berbasis Nitrogen dan Fosfat, pupuk majemuk NPK pertama di Indonesia dengan basis chemical reaction.

 

3 dari 3 halaman

Pupuk Organik

Pupuk organik dengan kandungan C-Organik 12,5 persen, pupuk hayati, kemudian berkembang ke beragam produk pengembangan seperti benih, pengendalian hama, probiotik, kapur pertanian, dekomposer, sejumlah produk olahan pertanian, serta beragam produk kimia untuk keperluan berbagai jenis industri lainnya.

Untuk itu, pada 2020 ini Petrokimia Gresik akan mulai bertransformasi dari single industry firm menjadi related diversified industry dengan meneruskan hilirisasi produk, melalui 3 (tiga) strategi, yaitu peningkatan kapasitas, rekonfigurasi pabrik, dan pengembangan produk baru.

Strategi peningkatan kapasitas akan dimulai dengan membangun pabrik AlF3. Pabrik baru ini menambah kapasitas produksi AlF3 menjadi dua kali lipat atau 25bribu ton per tahun. Pabrik ini mengolah limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Asam Sulfat menjadi bahan penolong untuk peleburan tembaga, sehingga akan mampu meningkatkan revenue.

Pada usia ke-48 tahun ini Petrokimia Gresik juga berhasil memproduksi Methyl Ester Sulfonate (MES), produk baru yang dikembangkan bekerjasama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). MES adalah bio-degradable surfactant yang dapat digunakan di sektor migas untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

"Ini merupakan terobosan penting yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh pelaku industri minyak dan gas di Indonesia," tandas Rahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya (1962).

    Petrokimia Gresik

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Pangan