Sukses

Traktor Roda 4 Jadi Pilihan Petani di Bolmut untuk Mengolah Lahan

Para petani di Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, melakukan pengolahan lahan dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Liputan6.com, Jakarta Para petani di Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, melakukan pengolahan lahan dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan). Yang dipilih adalah traktor roda 4.

Semangat yang ditunjukkan para petani ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Saat ini kita sedang dihadapkan pada industri 4.0. Semua sektor harus berubah, termasuk pertanian. Penggunaan teknologi dalam pertanian sudah tidak mungkin dihindari. Sebab teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Untuk itu petani kita juga harus memanfaatkan teknologi alat dan mesin pertanian dalam bekerja,” kata Mentan SYL, Senin (29/06/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, penggunaan teknologi seperti alat dan mesin pertanian adalah ciri petani maju, mandiri, dan modern.

“Tuntutan di pertanian saat ini adalah menggenjot produktivitas sekaligus menekan losses. Dengan cara-cara lama, hal ini sulit dikejar. Namun, sekarang eranya petani modern yang cirinya adalah menggunakan alsintan. Oleh karena itu petani Indonesia juga harus memanfaatkan alsintan dalam bekerja,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, alsintan dapat meminimalisir losses. Sebab bisa digunakan sejak mengolah lahan, tanam, panen, hingga pascapanen.

Di Desa Ollot Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, alat bajak modern traktor roda empat digunakan untuk mempercepat proses tanam, sekaligus meningkatkan produktivitas.

Menurut Sarwo Edhy, proses mengolah lahan menggunakan traktor lebih mempercepat pekerjaan petani.

“Selain itu dengan alat modern traktor, tanah menjadi gembur dan melumpur. Gulmapun akan mati dan membusuk, yang akhirnya dapat menyuburkan lahan persawahan,” ujarnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini