Sukses

Presiden Trump Kucurkan Bailout ke Industri Lobster AS

Pemerintahan Trump telah mengucurkan bailout senilai USD 30 miliar bagi petani yang terdampak perang dagang negaranya dengan China. Program ini terbukti populer di kalangan petani.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucurkan bantuan kepada nelayan lobster negaranya, yang bertujuan melindungi di tengah kelesuan pasar ekspor.

Seperti melansir AP dan Washington Post, Kamis (25/6/2020), Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan sang presiden menandatangani sebuah memorandum yang memberikan subsidi bagi industri lobster, seperti yang diberikan kepada petani kedelai dan lainnya.

Melalui Departemen Pertanian, Trump memerintahkan pemberian bantuan keuangan kepada nelayan lobster AS untuk menebus hilangnya pendapatan seiring pemberlakuan tarif China.

Trump juga meminta laporan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer tentang kepastian China mematuhi komitmen pembelian lobster senilai USD 150 juta di bawah perjanjian "fase satu" yang ditandatangani kedua negara pada awal tahun ini.  

Jika tidak, Trump mengatakan kepada Lighthizer untuk mempertimbangkan pengenaan tarif pembalasan pada industri makanan laut Cina. China adalah salah satu tujuan ekspor lobster terbesar AS dan Kanada.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bailout Pertanian

Keputusan Trump  mengenakan tarif impor pada barang-barang China kemudian berbalas dengan negara Tirai Bambu menerapkan tarif pembalasan untuk ekspor lobster AS.

Masalah ini kemudian diangkat Trump pada awal bulan, ketika ia mengadakan pertemuan meja bundar dengan perwakilan industri selama perjalanan ke Maine. 

Perhatian Trump juga muncul ketika para pejabat AS menyatakan keprihatinan jika China telah gagal memenuhi kewajiban pembeliannya berdasarkan kesepakatan perdagangan awal. Hal ini mengancam janji Trump kepada industri pertanian negaranya.

Pemerintahan Trump telah mengucurkan bailout senilai USD 30 miliar bagi petani yang terdampak perang dagang negaranya dengan China. Program ini terbukti populer di kalangan petani.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini