Sukses

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Saham di Asia Pasifik Tergelincir

Saham-saham di Asia Pasifik tergelincir dalam perdagangan Kamis pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik tergelincir dalam perdagangan Kamis pagi setelah terjun Dow Jones Industrial Average di AS jatuh lebih dari 700 poin.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/6/2020), Kospi Korea Selatan memimpin penurunan di antara pasar utama pada kawasan tersebut karena merosot 1,32 persen.

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,77 persen, sementara indeks Topix turun 0,7 persen. Saham di Australia juga menurun, dengan S&P/ASX 200 jatuh 0,91 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan turun 0,44 persen. Pasar di China dan Hong Kong ditutup pada hari Kamis untuk liburan.

Reaksi investor terhadap pergerakan semalam di Wall Street akan terjadi pada perdagangan Kamis. Dow Jones turun 710,16 poin, atau 2,7 persen, ditutup pada level 25.445,94.

S&P 500 menutup perdagangan dengan turun 2,6 persen di 3.050,33. Sementara Nasdaq Composite turun 2,2 persen dan ditutup pada 9.909,17. Ini menjadi hari terburuk bagi Dow, S&P 500 dan Nasdaq sejak 11 Juni.

Bergerak di Amerika Serikat terjadi setelah lonjakan kasus virus corona di sejumlah negar,a bagian, di mana Florida dan California melaporkan sejumlah kasus baru.

Lebih dari 2,36 juta kasus virus korona telah dilaporkan di AS, di mana setidaknya 121.662 meninggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan ekonominya lagi pada hari Rabu. IMF sekarang memperkirakan kontraksi 4,9 persen dalam produk domestik bruto global pada 2020, lebih rendah dari penurunan 3 persen yang diperkirakan pada bulan April.

"Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang lebih negatif pada aktivitas pada paruh pertama 2020 daripada yang diperkirakan, dan pemulihan diproyeksikan lebih bertahap dari perkiraan sebelumnya," kata IMF Laporan World Economic Outlook terbaru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.