Sukses

Tak Segera Bertransformasi, Bank Terancam Ditinggal Nasabah dan Tutup

Pandemi Covid-19 mendorong industri jasa keuangan segera bertransformasi pada sistem digital.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mendorong industri jasa keuangan segera bertransformasi pada sistem digital. Bila ini tidak segera dilakukan perbankan, risiko bank tutup siap mengancam.

"Kemungkinan terburuk, bank akan ditinggalkan nasabah karena tidak relevan dan tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK, Sukarela Batunanggar dalam webinar bertajuk 'Business Transformation In Digital Era: Strategy & Actions', Jakarta, Rabu, (24/6).

Selain itu, kemungkinan lainnya yang terjadi bank akan tetap bertahan. Namun perlahan bank ini akan ditinggalkan pelanggan. Sebab, mereka beralih kepada bank yang memberikan layanan yang lebih baik.

Sukarela mengatakan, dua jenis bank ini sangat tidak diharapkan oleh regulator. Sehingga sebaiknya bank sudah mulai bertransformasi dan beradaptasi dengan sistem teknologi digital.

Skenario lain bank di masa depan yakni bank disrupsi. Bank ini masih diminati oleh pelanggan karena memiliki kekhasan yang tidak dimiliki bank lain. Baik itu karena memiliki bisnis properti atau memiliki artifisial intelijen. Namun bank ini umumnya tidak sehat.

"Bank ini akan menurun exposure, ini nanti akan lari ke new bank atau better bank. Tapi banknya tidak tumbuh sehat," kara Sukarela.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skenario

Sementara itu skenario yang diharapkan regulator yakni new bank atau better bank. Dua skenario bank ini diharapkan memiliki keberlanjutan karena menggunakan platform digital.

Bank ini bisa beroperasi tanpa kantor cabang. Sebab berbagai aktivitasnya didukung oleh teknologi.

"Dengan new teknologi harapannya di Indonesia our banking ini didominasi dengan bank yang berhasil melakukan transformasi," tutup Sukarela.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.