Sukses

Menhan Prabowo dan BUMN Bakal Sinergi Garap Lahan Pangan di Kalteng

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan fokus menyulap Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai kawasan produsen pangan (food estate) nasional

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan fokus menyulap Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai kawasan produsen pangan (food estate) nasional.

Dalam pengerjaannya tahun depan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan turut dilibatkan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun serius menjadikan Kalteng sebagai kawasan food estate, dan akan mengunjunginya pada pekan depan.

"Itu yang nanti akan kita rapatkan kembali, karena minggu depan pak Presiden akan ke sana untuk lebih memutuskan lagi bahwa food estate ini akan kita kerjakan," kata Menteri Basuki saat rapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Untuk tahap awal, ia mengutarakan, Kementerian PUPR akan merehabilitasi sejumlah jaringan irigasi untuk menopang areal persawahan seluas 165 ribu ha di Kalimantan Tengah.

Selanjutnya, Kementerian PUPR akan mengajak beberapa BUMN dan Prabowo Subianto untuk ikut serta menggarap calon kawasan ketahanan pangan tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagian dari Ketahanan Pangan Non Militer

Basuki menyatakan, Prabowo tertarik ambil bagian lantaran menurut beliau ketahanan pangan merupakan salah satu landasan utama untuk memperkuat negara.

"Sebanyak 165 ribu ha itu tahun depan kita mulai (kerjakan) dengan menggerakkan BUMN. Menhan juga termasuk untuk bisa, karena menurut beliau ini adalah program ketahanan non-militer," ujar Menteri Basuki.

"Ketahanan pangan itu diperlukan untuk ketahanan non-militer. Jadi beliau akan menggerakkan pemuda-pemuda yang dibekali dengan kompetensi komputer dan pertanian," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.