Sukses

Sri Mulyani Sebut Proses Pembahasan Anggaran Indonesia Cukup Baik Dibandingkan Negara Lain

Pertanggungjawaban anggaran merupakan proses panjang yang tidak semua negara di dunia miliki.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sistem perencanaan dan penganggaran yang dilakukan pemerintah Indonesia cukup baik bila dibandingkan dengan negara lain. Selama ini, proses penganggaran harus melewati persetujuan dari berbagai pihak.

Perencanaan dan penganggaran harus melewati pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kemudian setelah itu dilakukan proses pengawasan oleh DPR dan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebelum akhirnya disampaikan kepada DPR kembali untuk membuat Undang-Undang.

"Itu suatu mekanisme check and balance yang menurut saya, dari pengalaman saya bekerja di dunia ini, sangat jarang negara-negara punya proses check and balance yang cukup seimbang seperti di Indonesia," jelas Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Pertanggungjawaban anggaran merupakan proses panjang yang tidak semua negara di dunia miliki. Meski demikian, Sri Mulyani mengakui proses perencanaan anggaran dan belanja negara di Indonesia cukup rumit.

Sebab, Indonesia memiliki sistem politik seperti sentralisasi, desentralisasi serta jumlah partai yang banyak jika dibandingkan dengan negara lain.

"Dan kombinasi itu tidak mudah. Kalau di negara lain seperti di Rusia cuma satu partai, Amerika dua partai, Inggris dua partai, ini (sistem penganggaran) yang menimbullkan warna pada tata kelola perundangan dan proses budgeting kita," jelas dia.

Sri Mulyani mengatakan, meski sistem penganggaran sudah dianggap baik namun tidak berarti tidak ada hal yang perlu diperbaiki.

Untuk itu, pemerintah akan mendesain ulang penganggaran pada tahun 2021. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas anggaran melalui reformasi sistem penganggaran secara nasional.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenkeu Usul Anggaran Rp 42,36 Triliun di 2021, Apa Saja?

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan pagu indikatif anggaran tahun 2021 sebesar Rp 42,36 triliun.

Pengajuan pagu ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam rapat kerja bersama Komisi XI tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2021.

Suahasil menyampaikan anggaran yang diusulkan tersebut akan dialokasikan untuk menjalankan tugas pokok keuangan negara dan pelaksanaan penganggaran pajak, bea dan cukai, pengelolaan biaya dan risiko, serta lainnya.

“Pagu indikatif Kemenkeu 2021 yang diusulkan Rp 42,36 triliun," kata Suahasil di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Dia merincikan berdasarkan sumber dana pagu indikatif 2021 tersebut terdiri dari Rupiah murni sebesar Rp 33,86 triliun dan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 8,5 triliun.

Dia berharap parlemen dapat menyetujui pagu indikatif tersebut. "Secara lebih detil, bisa dilhat anggaran yang diusulkan Rp 42,36 triliun," kata dia.

Adapun jika dirincikan pagu indikatif Kementerian Keuangan terbagi ke seluruh unit Eselon I yakni :

1. Sekretaris Jenderal (SETJEN) Rp 21,98 triliun

2. Inspektorat Jenderal (ITJEN) Rp 94,55 miliar

3. Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Rp 138 miliar

4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Rp 3,1 triliun

5. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rp 7,5 triliun

6. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Rp 95,5 miliar

7. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Rp 7,65 triliun

8. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Rp 741,7 miliar

9. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Rp 634,6 miar

10. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Rp 115 miliar

11. Lembaga National Single Window (LNSW) Rp 92,9 miliar

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini