Sukses

Kepala Bapennas: Tiap Jam 15 Orang Meninggal karena TBC

Tingkat kematian akibat TBC dianggap mengerikan dan bisa mencapai belasan orang dalam waktu hitungan jam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan bahwa fokus rencana kerja pemerintah (RKP) di 2021 akan menyasar kepada sistem kesehatan nasional.

Tak hanya fokus terhadap penanganan Covid-19, pemerintah juga akan melakukan pengendalian penyakit kesehatan lainnya di Indonesia seperti tuberkulosis (TBC), malaria hingga stunting.

Untuk saat ini sendiri Indonesia menjadi nomor tiga terbanyak untuk TBC. Sementara tingkat kematian dari TBC juga dianggap mengerikan bisa mencapai belasan orang dalam waktu hitungan jam.

"TBC hampir 900 ribu pasien dan 14-15 orang wafat per jam. Jadi kalau gelisah ada Covid, kalau kematian TBC diumumkan, banyak orang Indonesia yang akan gelisah," ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Selain TBC, fokus pemerintah kemudian adalah mengatasi malaria. Di mana hingga saat ini sudah ada sebanyak 382 kota yang dieliminasi dari penyakit tersebut.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan berfokus mengendalikan penyakit kusta. Dengan adanya reformasi kesehatan ini diharapkan Indonesia akan bebas kusta seperti yang pernah diproklamasikan pada tahun 80-an.

Sebab, saat ini Indonesia mempunyai kasus kusta tertinggi setelah Brazil dan India.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imunisasi

Selanjutnya imunisasi. Saat ini dari tingkat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) anak Indonesia hanya mencapai 55 perssn sampai dengan 60 persen, sehingga ke depan diharapkan bisa mencapai 90 persen.

"Saya inginkan IDL itu penting sekali, jadi kita terkonsentrasi di stunting padahal IDL termasuk pneumonia di anak luar biasa ancamannya dan ancam generasi Indonesia ke depan," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.