Di Tengah Pandemi, BKPM Keluarkan 5.000 Izin Usaha Tiap Hari

20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta — Seorang konsumen saat berada di loket Migas kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona ternyata tidak menyurutkan niat untuk berusaha. Hal tersebut terlihat dari jumlah permintaan izin usaha yang masuk ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tetap tinggi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, proses perizinan usaha tetap berjalan lancar di tengah pandemi Corona atau Covid-19. Sebab, BKPM telah menerapkan sistem layanan perizinan secara daring.

Bahkan, kata Bahlil, layanan ini dapat dimanfaatkan oleh para investor kendati di hari libur. Ini dibuktikan dengan meningkatnya proses permintaan izin usaha selama pandemi ini berlangsung.

"Kita bahkan per hari mengeluarkan izin usaha, kurang lebih sekitar 4.000 sampai 5.000 izin usaha. Bukan berarti pengusaha mengurungkan niatnya untuk mengurus perizinan," kata Bahlil saat menggelar video conference via Facebook, Jumat (19/6/2020).

Lanjut Bahlil, lonjakan permintaan izin usaha disebabkan oleh mayoritas pelaku usaha yang membatasi kunjungan ke lapangan atau tempat kegiatan produksi. Sehingga fokus pengusaha beralih ke internal perusahaan, seperti mengurus berbagai jenis perizinan.

Adapun, izin usaha yang awalnya paling banyak dikeluarkan oleh BKPM ialah dari sektor perdagangan. Lalu, saat ini bergeser ke sektor kesehatan seiring meluasnya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

2 dari 2 halaman

Sektor Kesehatan

Tak heran, sebut Bahlil, sektor kesehatan di beberapa bulan terakhir memuncaki berbagai jenis perizinan yang tersedia di BKPM. Hal ini dinilai wajar, sebab permintaan masyarakat terkait bidang kesehatan terus meningkat.

Di sisi lain, BKPM juga mencatat lonjakan permintaan izin berusaha dari sektor energi, pertambangan, infrastruktur, hingga manufaktur. Apalagi, pemerintah dalam beberapa waktu terakhir terus mengguyur berbagai insentif untuk dunia usaha dalam negeri agar berkontribusi positif terhadap perbaikan kondisi ekonomi nasional.

"Pemerintah juga terus meningkatkan program padat karya. Seperti, manufaktur ini salah satu sektor yang sekarang didorong, jelasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com