Sukses

Impor Gula Mentah Demi Jaga Kelangsungan Industri Dalam Negeri

Mendatangkan gula impor jenis raw sugar juga dapat menjaga kelangsungan industri dalam negeri di tengah pandemi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, buka suara soal kebiasaan pemerintah yang lebih doyan mendatangkan impor gula kristal mentah (raw sugar) dibandingkan gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP). Menurut dia, impor raw sugar penting dilakukan demi penjualan produk gula mempunyai nilai tambah.

"Karena raw sugar ada nilai tambahnya. Sehingga pemerintah tidak akan mendatangkan impor gula konsumsi," kata Mendag Agus melalui video confrence via Facebook, Selasa (16/6).

Selain itu, kata dia, mendatangkan gula impor jenis raw sugar juga dapat menjaga kelangsungan industri dalam negeri di tengah pandemi ini. Sebab, gula mentah akan diolah industri untuk dijadikan gula kristal putih atau gula siap konsumsi.

Kemudian masuknya importasi gula mentah juga diyakini dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan harga jual kembali normal atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram.

"Sudah lama gula dipasaran sesuai HET, jadi tidak ada kenaikan," tegasnya.

Oleh karenanya, ia mengimbau agar para distributor, subdistributor dan pedagang untuk tidak mempermainkan harga gula, sehingga merugikan konsumen. Bahkan, pihaknya telah menggandeng Satgas Pangan untuk memonitoring harga jual gula sesuai HET.

"Jika ada yang mempermainkan harga. Maka, Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan akan menindak tegas," lanjutnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemendag Sebut Harga Gula Kembali Normal, Sesuai HET Rp 12.500 per Kg

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga gula sudah kembali normal sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 12.500 per kilogram (Kg). Seperti diketahui sebelumnya, harga gula memang sempat meroket di atas HET sebelum dan sesudah Idul Fitri.

“Harga gula kini telah mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan saat bulan Ramadan," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Suhanto, di Jakarta, Jumat (12/4)6).

Dia menambahkan selain harga sudah kembali normal, pihaknya juga menjamin ketersediaan pasokan gula di pasar rakyat dan ritel modern. Khusus ritel modern, jaminan ketersediaan pasokan gula ini juga didukung Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

"Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir karena harga relatif stabil sesuai HET, yaitu Rp12.500 per Kg,” imbuh Suhanto.

Untuk beberapa wilayah yang harga gula masih mahal, Kementerian Perdagangan telah memerintahkan kepada produsen dan distributor untuk memasok komoditas tersebut melalui operasi pasar atau langsung ke pedagang pasar. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.