Sukses

Pemerintah Klaim Investasi Melalui ORI017 Lebih Cuan dan Aman

Pemerintah tengah gencar mensosialisasikan sejumlah keuntungan dari investasi melalui instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah gencar mensosialisasikan sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi melalui instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau seri ORI017. Salah satunya bunga atau nilai kupon yang ditetapkan sebesar 6,4 persen per tahun.

"Saya sudah survei kalau investasi di deposito bunga tertinggi itu paling 5,83 persen yang diberikan salah satu bank. Sedangkan nilai kupon ORI017 lebih tinggi," tegas Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan melalui video conference via Instagram @djpprkemenkeu, Sabtu (13/6).

Selain itu, keuntungan dari berinvestasi di ORI ialah terhindar dari risiko gagal bayar. Sebab kata Ridwan, nilai pokok dan imbal hasil telah dijamin oleh negara karena setiap tahun dianggarkan dalam APBN.

Bahkan, jika investor membutuhkan dana dalam waktu singkat ORI017 dapat diperjualbelikan di pasar sekunder seusai dua bulan dari masa holding period. Potensi harganya pun tergolong menggiurkan, namun Ridwan tidak menyebutkan bilangannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sasar Kalangan Milenial

ORI017 sendiri, ditargetkan menyasar para investor dari kalangan milenial. Langkah strategis ini bertujuan mengulang kesuksesan penerbitan ORI seri sebelumnya.

Saat itu, Kementerian Keuangan mencatat jumlah investor menyentuh 260 ribu jiwa dengan mayoritas dari kalangan milenial.

Oleh karenanya, pemerintah memberikan akses kemudahan pemesanan ORI017 melalui jaringan digital. Sekaligus memperluas akses pemasaran jika dibandingkan cara konvesional.

"Jadi, nantinya para milenial dapat membeli ORI cukup dari rumah. Bahkan bisa sambil nonton drama korea," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.