Sukses

Pemulihan IHSG Jadi Bukti Indonesia Tetap Jadi Tujuan Investasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mulai menunjukan tanda pemulihan.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mulai menunjukan tanda pemulihan. Pada Senin (8/6/2020) dan Selasa (9/6/2020), indeks saham berhasil ditutup di atas level 5.000.

Menanggapi fenomena tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pasar modal Indonesia termasuk yang recovery-nya luar biasa.

"Jadi artinya, banyak modal di luar yang ini mencari tingkat produktivitas atas modal-modal itu. Apakah mereka masih dalam bentuk direct investor atau mereka melalui portfolio seperti masuk ke dalam bursa," ujarnya dalam sesi teleconference, Selasa (9/6/2020).

Menurut dia, saat ini para investor tengah meraba-raba mana negara yang paling siap untuk menerima dana investasi cukup besar.

"Saya kira Indonesia jadi salah satu pilihan. Baik bank dunia dan beberapa lembaga internasional menyebut hanya dua negara yang positif tingkat pertumbuhan ekonominya di tahun 2020, yaitu China dan Indonesia," sebutnya.

"Sekarang sudah ada respon positif di pasar modal (IHSG). Itu menunjukan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi," tandas Suharso.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Hari Ini

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan penguatan pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Sempat menguat di awal perdagangan, IHISG harus ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (9/6/2020), IHSG ditutup turun 35,50 poin atau 0,70 persen ke posisi 5.035,05. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 1,59 persen ke posisi 782,64.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.139,40 dan terendah 4.023,76.

Sebanyak 201 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 257 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 933.570 kali dengan volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 227 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.892.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada dua sektor yang menguat yaitu perkebunan dan barang konsumsi.

Sektor yang melemah dipimpin oleh industri dasar yang turun 1,97 persen. Kemudian disusul sektor kontruksi yang melemah 1,93 persen dan sektor infrastruktur jatuh 1,53 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.