Sukses

Produktivitas Jam Kerja Jadi Kunci Gerakkan Ekonomi saat Pandemi

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menganggap produktivitas jam kerja merupakan kunci utama dalam menggerakkan ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menganggap produktivitas jam kerja merupakan kunci utama dalam menggerakkan ekonomi di tengah masa pandemi wabah virus corona (Covid-19).

"Yang musti kita rebut kembali, kita sediakan lagi adalah jam kerja," seru Suharso dalam sebuah sesi teleconference, Selasa (9/6/2020).

Menurut dia, tiap instansi yang beroperasi di Tanah Air perlu menambah jam kerja saat memasuki tahap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini. Hal tersebut dianggapnya dapat menambal kerugian akibat pemberhentian operasi beberapa pekan selama masa awal penyebaran pandemi.

"Jadi jam kerja itu yg harus kita create. Apa yang dimaksud dalam penciptaan lapangan kerja adalah menciptakan jam kerja. Jam kerja itu yang penting," tegas dia.

Suharso kemudian menggambarkan peran jam kerja dalam sistem perekonomian. Dalam hal ini, ia mengambil contoh pertumbuhan ekonomi 1 persen turut menciptakan sekitar 300 ribu lapangan pekerjaan.

"Artinya kalau dia bekerja dalam 40 jam per minggu, berarti 2.000 jam dalam satu tahun. 2.000 kali 300 ribu artinya ada 300 juta jam kerja yang kita peroleh. Kali Rp 20 ribu (perumpamaan upah per jam pekerja) artinya ada Rp 60 triliun masuk buat mereka," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk Era Digital

Di lain sisi, Suharso pun tak menyangkal bahwa dunia saat ini telah memasuki era ekonomi digital. Meski dalam waktu tersebut pergerakan manusia menjadi lebih sedikit, tapi ia tetap menekankan efektivitas jumlah jam kerja.

"Jadi jam kerja ini hitungan yang paling reliable. Mau online atau offline, atau tidak ada mobilitas sama sekali, itu dihitung jam kerja," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.