Sukses

Menko Luhut: Dengan Saling Menguatkan, Kita Mampu Atasi Badai Corona

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pandemi Corona Covid-19 saat Idul Fitri 1441 Hijriah merupakan momentum yang tepat untuk menguatkan kembali rasa persaudaraan.

Luhut mengajak segenap masyarakat, terutama umat muslim yang merayakan Idul Fitri untuk saling menguatkan diri di tengah pandemi.

"Untuk saudara-saudaraku yang beragama Islam, kondisi sulit yang kita semua alami saat ini adalah momentum yang tepat untuk menguatkan kembali rasa persaudaraan kita lewat saling peduli, saling menjaga antarsesama anak bangsa. Karena hanya dengan saling menguatkan, kita mampu mengatasi badai pandemi yang melanda bumi pertiwi saat ini," katanya dikutip dari Antara, Minggu (24/5/2020).

Luhut juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga jarak dan menjaga kesehatan serta memakai masker sebagai upaya melakukan pencegahan penyebaran Corona Covid-19.

"Dengan tetap selalu menjaga jarak dan terutama jaga kesehatan, dan jangan lupa masker, maka di hari penuh barokah ini, saya Luhut Binsar Pandjairan dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fittri 1 Syawal 1441 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin," tutupnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menko Luhut Sebut Pandemi Covid-19 Melandai di Akhir Mei 2020

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan krisis akibat pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu dekat. Krisis pandemi ini akan mulai melandai pada minggu keempat bulan Mei 2020.

"Kita lihat ini akan mulai melandai di minggu keempat bulan ini, mudah-mudahan bisa cepat," kata Luhut dalam konferensi pers Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual, Jakarta, pada Kamis 14 Mei 2020.

Meski begitu Luhut meminta semua masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan selama beraktivitas. Misalnya menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak sosial. Termasuk bagi pelaku usaha UMKM yang masih bisa beroperasi menjalankan lini bisnisnya.

Luhut menyebut pelaku usaha UMKM salah satu pilar ekonomi negara. Dalam kondisi pandemi ini pengusaha UMKM harus bisa berpikir kreatif untuk bisa bertahan. Salah satunya dengan menggunakan digital platform dalam menjalankan usahanya.

Saat ini baru ada 8 juta dari 60 juta pelaku UMKM yang tergabung dalam platform e-commerce. Selain itu pemerintah juga telah mengalokasikan dana Rp 34,1 triliun untuk pelaku UMKM.

Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai pelatihan secara online untuk mengembangkan bisnisnya, termasuk berusaha bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19. "Pemerintah telah memberikan pelatihan, Rp 34,1 triliun buat UMKM," jelas dia.

Dia meminta para pelaku usaha untuk tidak membuang kesempatan yang ada di tengah situasi new normal saat ini. Luhut ingin para pengusaha UMKM bisa menghasilkan produk berkualitas agar bisa bersaing dengan produk pabrikan.

Selain itu dia mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan produk buatan Indonesia ketimbang produk impor dari luar negeri. Dalam kondisi seperti ini pemerintah dan masyarakat harus gotong-royong dan saling membantu.

"Kita beli produk indonesia, saya juga kebetulan beli, semua perintah presiden kita gunakan produk dalam negeri, kita semua harus gotong royong," kata dia.

Luhut menambahkan, saat ini perkembangan zaman mengarah ke d-globalisasi (digitalisasi-globalisasi). Indonesia harus jadi negara yang berbasis kuat. Namun hal itu tidak membuat pemerintah Indonesia sudah lepas dari ketergantungan negara lain. Tetapi semua pihak harus bekerja sama untuk bisa keluar dari situasi sulit seperti sekarang ini.

"Bukan berarti kita bisa lepas dari neara lain, tapi kita harus kuat dulu di dalam negeri dan bangsa kita, Indonesia negara hebat kalau kita satu," kata dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.