Sukses

Penyaluran KPR Subsidi BTN Tak Terpengaruh Pandemi Corona

Mulai Mei 2020, BTN sudah siap menyalurkan subsidi selisih bunga dengan target 146.000 unit.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi berlangsung, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non-Subsidi. Hingga April 2020, realisasi penyaluran KPR subsidi BTN telah menembus 105 persen dari target atau sebanyak 26.836 unit.

Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp 3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui BTN.

"Mulai Mei 2020, BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit diharapkan dapat terserap semua di tahun ini," ujar Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury dalam keterangan tertulis, Kamis (21/5/2020).

Menurut Pahala, BTN pada masa pandemi Corona telah membantu bisnis properti Tanah Air agar tetap terus berjalan dengan dukungan antara lain adanya tambahan likuiditas untuk penyerapan kuota SSB, melakukan perbaikan business process terutama untuk calon debitur ASN, TNI, Polri, BUMN kolektif maupun payroll.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Relaksasi KPR

BTN juga memberikan relaksasi penyerapan KPR BTN Subsidi untuk menjaga pertumbuhan realisasi KPR Subsidi.

"Kita siap melakukan perbaikan untuk kemajuan bisnis properti sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk mendukung penyerapan produk pengembang dengan menyiapkan produk dan layanan berbasis digital. Makin banyak kemudahan, masyarakat juga akan dengan cepat mengakses produk-produk rumah yang dijual pengembang melalui portal rumah online yang sudah disiapkan BTN termasuk dalam hal ini proses KPR dapat dilakukan secara online," paparnya.

Menurut Pahala, The New Normal harus dijawab dengan sinergi dan kolaborasi untuk terus membangun rumah, dan BTN siap mendukung.

"Mari saling berkolaborasi karena kerjasama antara Bank dan pengembang perumahan adalah kunci utama untuk mendorong sektor properti di Indonesia bangkit. Ini adalah momentum untuk mendorong percepatan membangun rumah sebagai dukungan atas program sejuta rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak 2015,” tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.