Blockchain Bantu Pemulihan Ekonomi dari Dampak Corona

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya wabah virus corona (Covid-19) tak hanya berdampak ke dunia kesehatan, namun semakin meluas ke perekonomian secara global. Berbagai upaya dilakukan pemerintah di seluruh dunia untuk meredam penyebaran virus serta membuat kebijakan-kebijakan baru untuk mengatasi krisis ekonomi global.

Teknologi terbaru mulai muncul dandiandalkan untuk menangani virus serta memulihkan kondisi perekonomian global yang terancam krisiskarena perlambatan kegiatan ekonomi. Salah satu teknologi itu adalah blockchain.

Menurut Yansen Direktur Ekeskutif Narfex.com, Blockchain telah akan dimanfaatkan untuk membantu krisis dan pemulihan COVID-19. Dengan implementasi blockchain dalam sektor-sektor yang menyangkutkehidupan masyarakat luas bahkan dapat mempercepat proses penemuan vaksin virus corona.

Karena sifatnya yang transparan untuk menyimpan dan pelacakan data maka blockchain dapat digunakan parailmuwan di dunia untuk berkolaborasi dengan berbagi temuan mereka, serta mengujinya danmendistribusikan ke negara-negara di dunia. Selain itu implentasinya pada rantai pasokan, kesehatandan donasi akan segera memulihkan ekonomi global.

“Menyimpan aset digital saat ini adalah saat yang paling tepat. Semakin banyak blockchain mulai diadopsi, semakin besar pula aset digital yang akan di adopsi dan beredar dimasyarakat. Saat blockchain diimplementasikan dalam sektor bisnis maka pasti ada keuntungan yangdiambil. Blockchain tanpa cryptocurrency hanyalah sebuah inovasi basis data. Maka tentu proses transaksi agar aman dan efisien hanya dengan aset digital. Perusahaan yang menciptakan platform berbasis blockchain tersebut bisa membuat token kripto sendiri, dan ini lebih aman untuk digunakan bahkan pasar saham pun kedepannya akan beralih ke token dengan ada Security Token Offering," kata Yansen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Ditambah lagi adopsi aset kripto sudah diprakarsai negara oleh China yang baru-baru ini meluncurkanmata uang digitalnya, Yuan Digital Cina bahkan sudah menunjukkan prototipe aplikasinya.

Menurut Yansen, China berencana untuk mengubah dunia ekonomi dengan blockchain. Cina akan jadi negara yang pertama kali mengembangkan mata uang di blockchain, dan akan menjadi pemimpin di pasar, maka tentu saja negara lain akan mengembangkannya juga saat in sudah paling banyak melakukannya.

"Pasokan koin pertama Yuan Digital Cina akan diberikan kepada bank lokal dan perusahaan berlisensi seperti Narfex. Ini adalah sebuah kesempatan untuk masyarakat mulai simpan aset di blockchain. Selain akan adopsinya akan terus meningkat, menyimpan aset digital juga menjaga nilai aset bahkan meningkatkannya karenarasio inflasinya rendah," ujar dia.