Sukses

Pola Hidup Sehat Mampu Cegah Penyebaran Corona Sekaligus Stunting

Kampanye untuk mencuci tangan yang dilakukan dalam pemerintah dalam rangka pencegahan Stunting, selaras dengan penyebaran Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengkampanyekan agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah Stunting. Kampanye ini menjadi selaras dengan mewabahnya Virus COVID-19.

Pemerintah melakukan gerakan sosial 3P (Pahami, Perduli dan Partisipasi), untuk memberdayakan masyarakat dalam menanggulangi Stunting.

Gerakan sosial ini memberdayakan masyarakat untuk Peduli, mulai peduli lingkungan sekitar, lihat kondisi balita di keluarga atau lingkungan sekitar. Pahami, carilah informasi sebanyak mungkin, melalui media apapun tentang stunting atau kekurangan gizi kronik ini. Terakhir, Berpartisipasi, berikan informasi yang benar pada keluarganya dan edukasi mereka.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo mengatakan kampanye pemerintah tentang penerapan pola hidup sehat dimasyarakat selaras dengan upaya pencegahan penyebaran pandemic Covid-19 dewasa ini.

“Saya sepakat bahwa kampanye untuk menerapkan pola hidup sehat yang kami kampanyekan dalam rangka pencegahan stunting selaras dengan upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19," jelas Widodo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/6/2020).

Widodo mencontohkan kampanye untuk mencuci tangan yang dilakukan dalam pemerintah dalam rangka pencegahan Stunting, selaras dengan penyebaran Covid-19 dapat dihambat lewat kebiasaan mencuci tangan.

“Contoh sederhana adalah kebiasaan mencuci tangan, jauh-jauh hari kami telah melakukan sosialisasi dalam rangka kampanye pencegahan Sunting, nyatanya ini (cuci tangan) juga dapat menjadi salah satu upaya penghambat penyebaran Covid-19, karena kebanyakan penularan Covid melalui perantara tangan,” jelas Widodo.

Widodo menekankan pentingnya untuk mengedukasi masyarakat saat ini untuk memahami dan mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus pencegahan stunting secara bersamaan, dengan cara penerapan pola hidup sehat.

“Stunting ini gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis dalam kurun waktu yang lama. Faktor penyebabnya salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat, Covid-19 adalah virus yang menyebabkan infeksi kronis saluran pernafasan. Kedua hal ini dapat kita cegah bersama dengan menerapkan pola hidup sehat,” jelas widodo.

“Oleh karenanya masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, agar jangka pendeknya dapan mencegah penyebaran Virus Covid-19 dan jangka panjangnya mencegah Stunting,” tutup Widodo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencegahan Stunting

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengungkapkan kampanye pencegahan Stunting dengan menerapkan pola hidup sehat, itu sejalan dengan upaya mencagah wabah Covid-19 di NTB. Untuk itu Gubernur menghimbau untuk masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

"Terapkan pola hidup bersih, lingkungan bersih, dan komsumsi makanan bergizi," ujar Gubernur.

Zulkieflimansyah mengaku sejak lama telah menjalankan gerakan 3P dalam rangka pencegahan Stunting di Provinsi NTB. Imbauan menerapkan pola hidup sehat ini dilakukan, terutama bagi jajaran ASN lingkup pemprov NTB, termasuk dilakukannya kampanye Stunting mengingat NTB termasuk daerah yang tinggi angka penderita stunting.

Apalagi dengan kondisi saat ini menghadapi Pandemi Covid-19, menerapkan pola hidup sehat sangat penting agar masyarakat terhindar dari Covid-19 dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Lewat ini (Gerakan 3P) berangkat dari ASN, membudaya ke masyarakat. Supaya masyarakat memiliki pemahaman yang benar, tumbuh kepedulian, dan terdorong berperan, berpartisipasi menjadi pelopor untuk memutus penularan virus Covid-19," ujar Gubernur.

Di NTB sendiri, saat ini per 6 Mei 2020 dilansir dari laman Covid19.go.id, tercatat terdapat 285 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan rincian 46 pasien dinyatakan sembuh dan 4 meninggal dunia.

Masuknya Pandemi Covid-19 di Indonesia sejak awal maret lalu itu membuat perubahan di tengah masyarakat. Mulai menjaga kebersihan, dan rajin mencuci tangan. Apalagi saat virus berbahaya ini masuk ke NTB kata dia, phyisical distancing serta protokol kesehatan lebih dimaksimalkan.

Gubernur mengharapkan, tokoh masyarakat turut berpartisipasi mengajak masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan yang bergizi untuk dalam jangka pendeknya mencegah penyebaran Covid-19 dan jangka panjangnya menghentaskan stunting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini