Sukses

Sulit Jual Produk hingga PHK Karyawan, Ini Daftar Industri yang Terdampak Corona

Hampir semua sektor industri terkena dampak dari pandemi virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam, menjabarkan dampak yang ditimbulkan akibat covid-19 bagi sektor industri.

“Akibat penyebaran covid-19 yang cukup luas ini membuat beberapa sektor industri berdampak sehingga mengakibatkan beberapa permasalahan secara umum,” kata Muhammad dalam rapat Gabungan bersama Komisi VII DPR RI bersama Komisi Vl DPR RI dan Komisi IX DPR RI, Selasa (5/5/2020).

Berikut dampak yang menyebabkan sektor industri terganggu, yakni terdapat beberapa kontrak pembayaran yang tertunda bahkan ada yang mengalami pembatalan order.

Lanjutnya, akibat penurunan permintaan dan penjualan beberapa industri mengalami penurunan utilisasi produksi, yang didukung dengan adanya pengurangan pegawai akibat dari produksi yang menurun.

Selain itu, bahan baku dan penolong mengalami kenaikan harga karena negara asal impor yang terbatas aksesnya.

“Kesulitan transportasi logistik karena ada pengurangan moda transportasi dan untuk pengiriman impor  sehingga mengalami keterlambatan,” ujarnya.

Ditambah terdapat penambahan biaya pengapalan karena pelabuhan tujuan sangat selektif dalam proses pemeriksaan kru kapal dan barang. Juga dipengaruhi oleh kenaikan kurs dolar terhadap rupiah yang semakin menguat. Serta adanya peraturan daerah yang membatasi kegiatan opersasional industri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Industri yang Terdampak Corona

Sementara, mengenai pemetaan sektor industri yang terdampak covid-19 secara hampir semua sektor industri terkena dampak, menurutnya sehingga perlu diberi perhatian lebih diantaranya seperti industri logam, industri semen, industri elektronika dan telematika, industri kendaraan roda empat dan dua, industri tekstil, serta industri Petrokimia industri plastik.

Sedangkan, menurutnya dari data yang diperoleh Kementerian Perindustrian ada industri yang memiliki demand tinggi yang biasa memperkuat neraca perdagangan diantaranya adalah industri makanan dan minuman, industri farmasi dan fitofarmaka, industri pelindung diri alat kesehatan, masker dan sarung tangan.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini