Sukses

Pedagang: Sudah Impor, Kok Harga Gula Pasir Tak Kunjung Turun?

Sejumlah pedagang masih mengeluhkan harga gula pasir yang tak kunjung turun

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual beberapa komoditas bahan pangan seperti bawang merah dan gula pasir putih di pasar nasional masih mahal di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) milik Bank Indonesia, harga bawang merah pada Senin (4/5/2020) melonjak jadi Rp 48.850 per kg, dari sebelumnya Rp 46.200 per kg pada Minggu (3/5/2020).

Sementara gula pasir putih memang mengalami penurunan, dari Rp 18.200 per kg pada Minggu kemarin menjadi Rp 18.050 per kg pada hari ini. Namun, harga jual tersebut masih lebih tinggi dari target harga eceran tertinggi (HET) di level Rp 12.500 per kg.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menyatakan, tingginya harga jual dua komoditas tersebut disebabkan oleh minimnya ketersediaan stok.

"Betul bingit. Jika stok cukup harga turun, kalau stok tipis harga pasti naik," ujar Ngadiran kepada Liputan6.com, Senin (4/5/2020).

Namun demikian, ia tak bisa memperkirakan kekurangan stoknya hingga seberapa besar, sebab datanya berada di tangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertanyakan Soal Harga Gula

Ngadiran mengatakan, bawang merah saat ini memang menjadi komoditas bahan pangan yang secara stok paling tipis. Namun, ia mempertanyakan mahalnya harga gula lantaran pemerintah telah membuka keran impor.

"Kalau gula impor sudah masuk tapi kenapa harga masih mahal, aneh juga," cibir dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.