Sukses

Pertamina Prediksi Konsumsi LPG Naik 6 Persen Selama Ramadan

Kebutuhan LPG Pertamina diprediksi akan naik seiring semakin banyaknya wilayah yang menerapkan PSBB

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina memprediksi kebutuhan LPG pada Ramadan kali ini akan meningkat sekitar 6 persen. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan selama Ramadan sekaligus menyesuaikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperpanjang dan meluas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga akan lebih banyak aktivitasmemasak di rumah.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.

“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun LPG terpenuhi. Dan pada Ramadan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan LPG akan meningkat maka kami juga menambah ketahanan stok hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020).

Untuk kemudahan masyarakat mendapatkan LPG, Pertamina telah menyediakan jumlah agensiaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik untuk LPG subsidi dan non subsidi.

Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi ataupun SPBU disekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.

Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siaga Amankan Pasokan BBM

Fajriyah menambahkan, Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri.

Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.

Fajriyah menuturkan, pada Ramadan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 KL/day atau turun 20 persen dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh dibawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL/day.

Seperti pada masa Ramadan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakkan kebutuhan BBM dan LPG selama Ramadan dan Idul Fitri. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan LPG beroperasi 24 jam.

“Meski konsumsi BBM saat ini menurun dibanding tahun lalu, namun Pertamina tetap siaga mengamankan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadan dapat terpenuhi denganbaik, sehingga ibadah pun berjalan lancar," pungkas Fajriyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.