Sukses

Menko Luhut Sebut Corona Tak Selalu Berdampak Buruk

Pandemi Corona membuat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan semakin meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa wabah virus Corona atau covid-19 tak hanya membawa dampak buruk semata. Sebab reformasi digitalisasi di seluruh sendi kehidupan masyarakat merupakan buah manis dari wabah virus Corona.

"Covid-19 membawa reformasi hebat. Seperti efektivitas kinerja pemerintah karena digitalisasi," kata Luhut, melalui tayangan program Indonesia Bicara, Rabu (22/4/2020).

Menurut Luhut, melalui era digitalisasi kinerja pemerintah akan lebih transparan dalam segala bidang sehingga menutup ruang terjadinya tindak pidana korupsi. Seperti laporan anggaran untuk sektor kesehatan yang disampaikan secara terbuka untuk bisa diakses publik.

"Mereka jadi tahu harga rapid test," kata dia.

Lebih jauh disebutkannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan reformasi digitalisasi untuk efisiensi kinerja pemerintah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Seperti pelaksanaan rapat kerja yang akan dilakukan secara daring.

Luhut yang juga menjabat Menteri Perhubungan Ad Interim, menambahkan pandemi Corona ini juga membuat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan semakin meningkat. Hal ini karena kekhawatiran masyarakat akan terinfeksi virus mematikan asal kota Wuhan.

"Sekarang lebih menjaga kebersihan melalui cuci tangan. Dan pengolahan sampah harus kita proses mungkin ada virus kan," jelas dia.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Update 22 April: 536 WNI di Luar Negeri Positif Corona COVID-19, 126 Orang Sembuh

Hingga 22 April 2020, terdapat 2,5 juta kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia.

Sedangkan secara khusus, WNI yang terinfeksi Virus Corona baru di luar negeri kini berjumlah 536 kasus. Menurut laporan yang diperbarui setiap harinya oleh Kementerian Luar Negeri melalui akun Twitter @Kemlu_RI, berikut adalah persebarannya di total 29 negara:

- Amerika Serikat: 38 WNI (2 sembuh, 27 stabil, 9 meninggal)

- Arab Saudi: 11 WNI (4 sembuh, 5 stabil, 2 meninggal)

- Australia: 2 WNI (stabil)

- Belanda: 7 WNI (2 sembuh, 2 stabil, 3 meninggal)

- Belgia: 2 WNI (stabil)

- Brunei Darussalam: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

- Filipina: 1 WNI (stabil)

- Finlandia: 1 WNI (sembuh)

- India: 75 WNI (26 sembuh, 49 stabil)

- Inggris: 9 WNI (3 sembuh, 4 stabil, 2 meninggal dunia)

- Irlandia: 1 WNI (stabil)

- Italia: 3 WNI (stabil)

- Jepang: 1 WNI (sembuh)*

- Jerman: 8 WNI (5 sembuh, 3 stabil)

- Kamboja: 2 WNI (sembuh)

- Kanada: 1 WNI (stabil)

- Korea Selatan: 1 WNI (sembuh)

- Malaysia: 108 WNI (7 sembuh, 99 stabil, 2 meninggal dunia)

- Oman: 1 WNI (stabil)

- Pakistan: 21 WNI (13 sembuh, 8 stabil)

- UEA: 11 WNI (stabil)

- Qatar: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)

- RRT (Makau): 3 WNI (stabil)

- Singapura: 48 WNI (20 sembuh, 25 stabil, 1 penanganan khusus, 2 meninggal dunia)

- Spanyol: 11 WNI (10 sembuh, 1 stabil)

- Taiwan: 3 WNI (stabil)

- Thailand: 1 WNI (stabil)

- Turki: 2 WNI (1 sembuh, 1 meninggal dunia)

- Vatikan: 7 WNI (4 sembuh, 3 stabil)

- Kapal Pesiar: 148 WNI (17 sembuh, 128 stabil, 3 meninggal dunia)

Secara keseluruhan, 126 WNI telah dinyatakan sembuh dari Virus Corona COVID-19 di luar negeri, dengan tingkat kesembuhan 23,5 %.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini