Sukses

Harga Beras hingga Ikan Naik Jelang Ramadan

Menjelang puasa, beberapa komoditas terpantau masih tinggi dan mengalami kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, menjelang puasa beberapa komoditas terpantau masih tinggi. Selain itu, adanya juga komoditas pangan yang mengalami kenaikan seperti beras dan ikan.

“Yang naik  itu hanya minyak goreng dan bawang merah, sisanya masih stabil tinggi. Stabil tinggi itu sepertinya  tidak bisa pada posisi normal, katakanlah bawang putih yang harusnya Rp 30.000-33.000 sekarang masih Rp 40.000-42.000, cabai rawit merah masih stabil tinggi, gula pasir juga masih Rp 18.000 stabil tinggi, ini yang awalnya gula hanya Rp 13.000 bahkan Rp 12.000,” kata Abdullah kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2020).

Menurut Dia walaupun harga berupaya untuk diturunkan masih jauh dari normal. Kendati begitu tinggal beberapa hari menuju Ramadan.

“Saran saya pemerintah  harus memastikan untuk stok jangan sampai kurang di pasar, kalau sampai kurang besok begitu demand-nya tinggi harganya akan naik terus, ini yang berbahaya diawal Ramadan sebenarnya, tapi untuk sekarang stoknya aman,” ujarnya.

Selain itu, beberapa komoditas jenis beras juga naik, tapi menurut Abdullah tidak terlalu mengkhawatirkan kenaikannya, karena naiknya sangat kecil sekali. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspadai Lonjakan Harga

Namun, harus tetap mewaspadai beberapa komoditas lain, seperti minyak goreng harga standarnya Rp 12.400, sekarang menjadi Rp 13.000. Begitupun dengan  Bawang merah, ia menyebut  juga terpantau cukup tinggi dikisaran Rp 53.000 per kilo. 

Bahkan semua jenis ikan naik walaupun naiknya kecil tapi hampir semuanya naik.

“Cabe rawit merah masih dikisaran Rp 49.000, ayam masih di kisaran Rp 36.000 per ekor di Jakarta, telur masih di Rp 25.500, hampir semuanya  belum pada posisi normal, tetapi saya anggap upaya untuk menggenjot pangan itu cukup, tinggal melihat ritme  5 tahun terakhir. Biasanya 3 hari menjelang Ramadan mulai ada kenaikan demand,” ujarnya.

Maka dari itu, Dia menyampaikan suplai harus aman, agar bisa seimbang dengan demand, jika tidak seimbang maka harga tentu akan tinggi.

“Tiga hari itu H-3, H-2 dan H-1 itu  perlu dikawal agar tidak terlalu tinggi naiknya karena demand itu naiknya di H3, H-2, H-1,” tutupnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.