Sukses

Gaya Hidup Masyarakat Indonesia Makin Suka Serba Digital dan Nontunai

Beragam opsi pembayaran nontunai yang tersedia dan segudang manfaatnya mendorong masyarakat Indonesia memilih bepergian tanpa uang tunai.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia dinilai semakin tertarik menggunakan pembayaran digital.  Ini terungkap dari Studi Consumer Payment Attitudes yang dirilis Visa.

Studi yang menyoroti perkembangan konsumen yang melek digital di Asia Tenggara, mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin melek pembayaran digital dan dan siap menyambut masa depan nontunai.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan beragam opsi pembayaran nontunai yang tersedia dan segudang manfaatnya mendorong masyarakat Indonesia memilih bepergian tanpa uang tunai.

“Sejumlah manfaat, seperti kenyamanan, kemudahan, dan keamanan, menjadi alasan utama konsumen beranjak mendukung pembayaran digital dan masa depan nontunai. Studi Consumer Payment Attitudes kami menunjukkan gaya hidup nontunai semakin diminati masyarakat Indonesia, di mana satu dari dua responden memperkirakan masyarakat nontunai dapat terealisasi dalam waktu dua hingga lima tahun ke depan di Indonesia,” jelas dia dalam keterangannya, seperti dikutip Selasa (21/4/2020).

Menurut studi tersebut, dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba bepergian tanpa uang tunai sama sekali selama beberapa hari, terutama konsumen Gen Y (71 persen) dan affluent (77 persen).

Ke depannya minat akan hal ini diperkirakan akan meningkat, di mana hampir tiga dari empat konsumen memprediksi adopsi pembayaran nontunai mereka akan meningkat di tahun depan, khususnya bagi konsumen affluent (83 persen).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teknologi Contactless

Studi juga menunjukkan semakin tingginya ketertarikan untuk mengadopsi pembayaran contactless, di mana 70 persen pemegang kartu contactless di Indonesia lebih sering menggunakan teknologi contactless dibandingkan dua tahun yang lalu. Pemahaman mengenai pembayaran contactless juga meningkat 13 persen dibandingkan tahun lalu.

Sejumlah manfaat utama yang disoroti konsumen adalah tidak repot membawa uang tunai, inovatif, dan mudah digunakan.

Karenanya, 77 persen responden pemegang kartu contactless memanfaatkan teknologi tersebut setidaknya seminggu sekali, dengan segmen affluent menjadi pengguna yang paling intens.

Dia mengatakan hasil studi menunjukkan ketertarikan masyarakat Indonesia untuk mengadopsi pembayaran digital, termasuk pembayaran contactless.

"Teknologi contactless memungkinkan konsumen membayar hanya dengan sekali tap saat membeli kebutuhan sehari-hari mereka, tanpa otorisasi PIN atau tanda tangan, untuk pembelian hingga Rp 1 juta. Pembayaran contactless memiliki tingkat keamanan yang sama dengan kartu berbasis chip EMV lainnya, ditambah dengan kecepatan dan kenyamanan lebih karena kartu contactless tetap di genggaman konsumen selama proses pembayaran,” tutup Riko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini